Ditelepon JK Saat Tidur, Harta Johan Budi Cuma Rp 395 Juta

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 04:21 WIB

Juru Bicara KPK Johan Budi S.P, melakukan jumpa pers saat sosialisasi portal Anti Corruption Clearing House (ACCH), KPK di Kampus Unhas, Makassar, Jumat, 29 Agustus 2014. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta -Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo sedang tidur ketika Sekretaris Negara Pratikno menghubunginya untuk memintanya menjadi pelaksana tugas komisioner KPK kemarin.


Hari itu, Johan sampai di rumahnya pukul 06.00 WIB. Baru pukul 12.30 WIB dia terbangun dan mendapati ada 53 panggilan tak terjawab di teleponnya. Satu pesan seluler membuatnya terperanjat, "Johan, bisa saya telepon? JK". Itu dari nomor Wakil Presiden Jusuf Kalla.


Belum semua pesan dan panggilan ia periksa, telepon Johan berbunyi. "Benar ini dengan Pak Johan Budi, juru bicara KPK? Saya ajudan presiden. Pak Jusuf Kalla ingin bicara," kata Kolonel Laut Hersan, ajudan itu, seperti dituturkan Johan, Rabu malam, 18 Februari 2015.


Johan kemudian ditunjuk sebagai pelaksana tugas pimpinan lembaga antirasuah tersebut oleh Presiden Jokowi. Berkarir di KPK sejak 2005, Ia ternyata tak mempunyai banyak harta. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang tercantum dalam website KPK, Johan hanya mempunyai harta senilai Rp 395,385 juta. Kekayaan Johan tersebut berdasarkan laporan per 12 Mei 2012.


Harta Johan terdiri atas tanah dan bangunan yang terletak di Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan senilai Rp 297,188 juta. Dia juga hanya mempunyai satu unit Toyota Kijang Innova buatan 2008 senilai rp 150 juta.


Advertising
Advertising

Selain itu, Johan mempunyai logam mulia dan benda bergerak lainnya senilai Rp 11,5 juta. Ia juga berinvesatsi dalam bentuk giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 166,697 juta serta piutang dalam bentuk pinjaman sebesar Rp 120 juta. Sebenarnya, total kekayaan Johan mencapai Rp 745,385 juta. Namun, Johan mempunyai utang sebesar Rp 350 juta.


Johan mengaku sudah memperbarui laporan harta kekayaannya setelah diangkat menjadi Deputi Pencegahan KPK pada 17 Oktober 2014. “Ini masih dalam proses. Baru mau dibikin,” ujar Johan saat dihubungi, Kamis, 19 Februari 2015.


LINDA TRIANITA


Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

9 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

9 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

11 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

11 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

13 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

15 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

18 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

20 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya