Aher Yakin Ruki Bisa Redam KPK Vs Polri

Reporter

Kamis, 19 Februari 2015 06:09 WIB

Taufiqurrahman Ruki. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Bandung: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan optimistis kehadiran Taufiequrachman Ruki sebagai pelaksana tugas sementara Komisi Pemberantasan Korupsi mampu meredam konflik KPK vs Polri.

“Beliau paling senior, ketua KPK pertama kali, tentu memandang tugas pemberantasan korupsi, dan peran KPK sebagai lembaga yang ditugaskan khusus memberantas korupsi dengan cara pandang efektif, tepat, dan bijak,” kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, di Bandung, Rabu, 18 Februari 2015.

Ruki adalah mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi pertama. Ruki menjabat sejak 2003 - 2007, dan pernah menjadi wakil ketua fraksi TNI Polri pada 1999-2000.Ruki juga mantan polisi dengan jabatan terakhir Kepala Kepolisian Wilayah Malang pada 1997.

Dalam dua bulan terakhir, Aher rajin berhubungan dengan Ruki. Sebab, sejak Desember 2014, Ruki ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Jabar Banten (BJB) menjadi Komisaris Utama. Menurut Aher, Ruki menjabat sebagai Komisaris Utama BJB selama empat tahun.

Aher masih berharap Ruki tidak melepas jabatannya sebagai Komisaris Utama BJB. “Kita ingin mempertahankan beliau di Bank BJB. Mekanismenya apakah bisa kalau sementara cuti dulu dari Komisaris Utama, semacam non-aktif sampai nanti setelah beres masa tugasnya di KPK, karena Plt itu kan bertugas sampai terbentuk susuan pimpinan baru,” kata dia.

Aher mengatakan, Ruki sebagai wakil pemegang saham di BJB diminta untuk menata bank yang mayoritas sahamnya milik pemerintah Jawa Barat. “Kita minta beliau mempimpin penataan dengan membimbing Dirut yang ada. Komisaris kan mewakili pemegang saham,” kata dia.

Menurut Aher, dua bulan terakhir Ruki sedang gencarnya menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak untuk menata BJB. “Dulu yang namanya komisaris itu paling rapat dua kali seminggu, Rabu dan Jumat. Kemarin sedang gencar-gencarnya rapat terus,” kata Aher.

Aher mengaku berharap banyak dengan kehadiran Ruki di BJB untuk membenahi bank tersebut. Dia masih ingat saat Ruki ditetapkan jadi Komisaris Utama BJB, saham bank itu langsung meroket. “Ketika kita RUPS Luar Biasa, kemudian Pak Ruki masuk, dan susunan pengurus sudah lengkap, saham BJB naik 110 poin langsung sehari,” kata Aher.

Presiden Joko Widodo menunjuk Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi sebagai pelaksana tugas untuk mengisi kekosongan pimpinan KPK. Langkah tersebut dilakukan Jokowi karena saat ini, dua pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto menjadi tersangka di Kepolisian. Sedangkan satu pimpinan mengalami kekosongan sejak Busyro Muqoddas selesai masa jabatannya setahun lalu.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

2 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

5 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

8 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

10 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

11 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

13 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

13 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

15 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

17 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya