Benarkah Budi Gunawan Ikut Tentukan Cawapres?  

Reporter

Senin, 16 Februari 2015 16:27 WIB

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memberikan keterangan di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, 15 Januari 2015. Andi mengatakan Presiden Joko Widodo berencana mengumumkan opsi yang akan diambil atas Budi Gunawan pada malam ini. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Koordinator Tim Sebelas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andi Widjajanto membantah bila pencalonan wakil presiden pendamping Joko Widodo harus melalui persetujuan Budi Gunawan. Menurut dia, sama sekali tak ada intervensi Budi Gunawan terhadap partai pengusung Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.

"Setahu saya tidak ada keterlibatan Budi Gunawan dalam proses itu," kata dia saat rapat dengan Komisi Hukum DPR, Senin, 16 Februari 2015. "Logikanya sederhana, Pak Budi adalah perwira tinggi aktif yang tidak boleh terlibat politik."

Saat itu, kata Andi, penetapan JK sebagai cawapres dilakukan dalam rapat internal di kediaman Mega di Teuku Umar. "Saat itu sebagai ketua tim, saya memfasilitasi pertemuan dengan seluruh ketua umum partai pendukung," kata dia.

Andi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, mengatakan saat itu ada tujuh nama yang masuk sebagai pasangan Jokowi, termasuk Abraham Samad. Pertemuan elite partai dilakukan hari Jumat siang, tiga hari sebelum pengumuman pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Gedung Joeang. "Menjelang magrib, sudah hampir mutlak memutuskan JK sebagai cawapres," kata dia. "Setahu saya, sepanjang proses itu, tak ada keterlibatan Budi Gunawan."

Tim sebelas sendiri dibentuk Megawati untuk memenangkan PDI Perjuangan dalam pemilu legislatif dan eksekutif lalu, serta menjaring calon wakil presiden pendamping Joko Widodo. Pernyataan Andi ini disampaikan dalam rapat dengan pendapat umum dengan Komisi Hukum. Komisi ini sedang menyoroti potensi pelanggaran kode etik Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad yang bertemu sejumlah politikus.

Setelah sebelumnya mengundang Hasto Kristiyanto, kali ini Komisi Hukum mengundang Tjahjo Kumolo, Andi Widjajanto, dan pemilik salah satu unit apartemen Capital, Supriyansah.

INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

6 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya