Petani Madiun ini Tangkarkan Burung Merak Sejak 1998

Reporter

Sabtu, 14 Februari 2015 19:27 WIB

Burung Merak di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi. TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO.CO, Madiun-Surat Wiyoto, 58 tahun, merupakan salah seorang penangkar burung merak hijau (Pavo muticus) yang nyaris punah. Jumlah merak hijau yang kini berada di kandang penangkaran warga Desa Suko, Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten, Madiun ini sebanyak 18 ekor. "Ada yang dalam satu kandang berisi tiga ekor dan satu ekor," kata Surat, Sabtu, 14 Februari 2015.


Merak-merak itu ditempatkan dalam kandang bambu terpisah-pisah di belakang, samping dan teras rumah Surat. Tiga merak berada di salah satu kandang yang disekat anyaman bambu dengan luas 3 x 3 meter. "Untuk kandang sebenarnya kurang luas," kata dia.


Tiap hari Surat memberi makan piaraanya dengan pelet, bekatul, rayap, beras merah dan jagung sebanyak dua kali. Selain itu, vitamin juga menjadi asupan tambahan di luar makanan. Apabila ada merak yang terindikasi sakit, seperti mengeluarkan lendir dari paruhnya, Surat segera mengobatinya. "Saya membeli obatnya di Caruban," ujarnya kepada Tempo.


Untuk membeli pakan merak, Surat mengeluarkan uang antara Rp 800 ribu - Rp 900 ribu per bulan. Duit itu merupakan sebagian dari penghasilannya sebagai buruh tani dan beternak ayam. Apabila kepepet, Surat merelakan kambingnya dijual untuk membeli pakan merak.


Penangkaran merak yang dilakukan Surat berlangsung sejak 1998, atau berawal saat dia mencari rumput pakan kambing di hutan wilayah Resor Pemangkuan Hutan Sampung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Caruban, Kesatuan Pemangkuan Hutan Saradan.


Advertising
Advertising

Pulang mencari rumput ia menemukan empat butir telur dengan diameter sekitar lima sentimeter. Telur-telur itu lalu dibawa pulang. Sesampai di rumah, telur itu dimasukkan ke kandang ayam agar ikut dierami. Sekitar tujuh hari berselang, telur menetas, terdiri dari dua jantan dan dua betina. Beberapa waktu kemudian dua pasang merak ini kawin dan menghasilkan telur masing-masing empat.


Seiring berjalannya waktu, merak milik Surat rutin bertelur di antara bulan Agustus, September, dan Oktober setiap tahunnya. Telur itu merupakan hasil perkawinan indukan merak yang masih sekerabat (inbreeding). Menurut Surat, dari sekitar 150 telur, tak lebih dari 70 telur yang berhasil menetas dan tumbuh menjadi merak dewasa. "Banyak yang mati," ujarnya.


Joko Dwiyono, salah satu petugas Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I Madiun mengatakan burung hasil inbreeding umumnya rentan penyakit dan gampang mati. "Agar penangkaran merak yang dilakukan Pak Surat bisa lebih berhasil, maka perlu pertukaran indukan dengan penangkar lain," ujarnya.


NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya