Gading Gajah Diburu, 28 Senjata Perbakin Riau Ditarik  

Reporter

Jumat, 13 Februari 2015 20:00 WIB

Warga memeriksa seekor gajah Sumatera jantan yang ditemukan tewas tak bergading di perkebunan warga Desa Ranto Sabon, Aceh Jaya, (14/7). Tahun 2012 sampai 2013 terdata 5 ekor gajah liar mati akibat perburuan. FOTO ANTARA/SYAHROL RIZAL/apls

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Riau menarik 28 pucuk senjata api dari Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Riau. Tindakan ini dilakukan setelah salah satu pemburu gading gajah yang ditangkap, FA, 50 tahun, mengaku sebagai anggota Perbakin Riau. FA disebut sebagai otak pelaku yang mendanai kawanan pemburu dalam setiap kali beraksi.

"Kami sudah menarik semua senjata api Perbakin," kata Kepala Polda Riau Brigadir Jendral Dolly Bambang Hermawan, Jumat, 13 Februari 2015.

Menurut Dolly, senjata api yang dipakai Perbakin Riau merupakan senjata resmi yang memiliki izin dari Mabes Kepolisian RI. Namun polisi terpaksa menarik senjata api tersebut untuk didata ulang. Tujuannya adalah menertibkan sekaligus mengawasi penggunaan senjata api. "Setiap kali ada kegiatan, Perbakin harus meminta izin karena senjatanya sudah kami tarik agar mudah diawasi," katanya.

Dolly menuturkan, setelah diselidiki, senjata api laras panjang modifikasi jenis Mosser yang digunakan pemburu untuk membunuh gajah bukan milik Perbakin. "Senjata yang digunakan ilegal," katanya.

Namun FA berkukuh sebagai anggota Perbakin. "Saya memang anggota Perbakin," katanya. Tapi, ia mengatakan, senjata yang digunakannya untuk membunuh gajah bukan dari Perbakin. Menurut dia, senjata laras panjang modifikasi itu dia peroleh dari temannya di Semarang. "Setelah teman saya meninggal, senjata api itu saya yang pegang," ujarnya.

FA mengklaim tidak terlibat secara langsung dalam perburuan gading. "Yang menembak teman saya, HA," katanya. FA menggelontorkan Rp 5 juta untuk mendanai setiap perburuan. Namun FA enggan mengungkap identitas penampung gading gajah tersebut. "Saya tidak tahu mau dijual ke mana. Yang jelas, dikumpulkan saja dulu," ucapnya.

Juru bicara Perbakin Riau, Jhoni Waranata, mengakui FA sebagai anggota Perbakin. Namun, dia menegaskan, senjata yang digunakan FA dan rekannya untuk berburu gajah bukan dari Perbakin. "Senjata yang digunakan tidak terdaftar di Perbakin," katanya.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Riau meringkus delapan pemburu gading gajah yang tengah melintas di kawasan Jembatan Leighton II, Selasa, 10 Februari 2015. Daam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa delapan gading gajah, senjata api laras panjang modifikasi jenis Mosser, enam peluru berukuran 7,62 milimeter, serta tiga benda tajam berupa golok dan kampak.

Kawanan pemburu gading gajah yang ditangkap itu beranggotakan FA, 50 tahun, HA (40), R (37), MU (52), S (30), R (30), I (25), dan AS (50). Tidak hanya membunuh gajah di Mandau, Bengkalis, kepada penyidik, para tersangka mengaku membantai tiga gajah lain di Tesso Nilo--dua jantan dan satu betina--untuk diambil gadingnya tiga hari lalu. Kawanan pemburu ini juga membunuh dua gajah jantan di Jambi pada September 2014.



RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya