Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Surabaya - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa baru program spesialis dan pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, memaparkan konsep pembangunan Indonesia hingga 2045.
Konsep itu dibikin saat SBY masih menjabat presiden pada Agustus 2011. "Pada 2045 Indonesia genap satu abad setelah merdeka," ujar Yudhoyono di aula Garuda Mukti Universitas Airlangga, Selasa, 10 Februari 2015.
Yudhoyono mengatakan ingin membangun Indonesia menjadi sebuah negara modern bertumpu pada tiga pilar kekuatan utama. Kekuatan pertama adalah ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. "Ini membuat masyarakat menjadi sejahtera, adil, dan makmur, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945," ujarnya.
Kekuatan kedua adalah demokrasi yang stabil dan berkualitas. Stabilitas demokrasi, menurut Yudhoyono, bisa membuat politik di Indonesia bermanfaat bagi kemaslahatan bersama. "Yang ketiga adalah peradaban bangsa yang semakin unggul dan maju, yang di dalamnya mengandung potensi menjadi negara maju," kata Yudhoyono.
Untuk mencapai "masa emas" tersebut, Yudhoyono menambahkan, masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama berjuang, bersatu, dan bekerja keras. SBY sadar bahwa untuk menggapai masa keemasan tidak mudah. "Banyak kerikil tajam yang berusaha menggagalkan capaian tahun 2045," kata dia.
Yudhoyono memberikan kuliah umum dalam acara pengukuhan mahasiswa baru pascasarjana. Turut hadir Gubernur Jawa Timur Soekarwo, mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Ketua Majelis Wali Amanah Unair Sudi Silalahi, mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tandjung, dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh.