TEMPO.CO, Malang - Satu lagi tercatat menjadi musuh bagi kelestarian populasi gajah Sumatera di habitatnya di Indonesia. Selain karena perburuan dan penyempitan luas habitat, populasi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) juga belakangan terancam serangan elephant endotheliotropic herpes viruses atau EEHV.
Dugaan itu diperkuat oleh kematian lima ekor anakan gajah Sumatera di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas (PKG TNWK) Lampung Timur dalam waktu tiga bulan terakhir. Bahkan pengelola TNWK menetapkan kematian lima gajah itu sebagai kejadian luar biasa.
"Saya dapat informasi demikian. Dikhawatirkan, penyakit herpes itu menular ke gajah-gajah lain yang masih hidup di dalam hutan maupun di pusat konservasi gajah di Aceh dan Riau," kata Tony Sumampau, Direktur Utama Taman Safari Indonesia (TSI), dalam Orientasi Wartawan Konservasi Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (Owa-K FOKSI) di TSI Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada 6-8 Februari 2015.
Berdasarkan informasi yang diterima Tony, status siaga I diterapkan karena virus herpes berpeluang menyerang anakan gajah maupun gajah dewasa lainnya. TSI dan FOKSI siap membantu PKG TNWK dengan menggalang dana untuk membeli obat khusus herpes.
Sebagai gambaran, obat untuk menyembuhkan gajah Afrika, Kamboja, dan Thailand dari penyakit herpes berharga sekitar US$ 4.000 atau sekitar Rp 50 juta. Lantaran sangat kesulitan mendapatkan obat herpes, PKG terpaksa menggunakan obat herpes untuk manusia.
Itu pun dipastikan obat bisa langsung habis karena sisa gajah di PKG TNWK harus selalu mendapat pengobatan, terutama anak gajah. Apalagi kebutuhan obat antiherpes sangat besar karena dosis obat untuk gajah biasanya disesuaikan dengan berat badan gajah.
Dokter hewan sekaligus pawang gajah TSI Prigen, M. Nanang Tejolaksono, mengatakan penyakit EEHV memang pernah menyerang gajah di Afrika, Kamboja, dan Thailand. Masa inkubasi virus ini 1-5 hari dengan menyerang pembuluh darah dan memicu detak jantung yang cepat sehingga menimbulkan kematian. Virus paling mematikan dari varian EEHV adalah jenis 1A dan 1B.
"Namun," kata Nanang, "Untuk kematian gajah Sumatera di Way Kambas belum bisa dipastikan jenisnya karena masih dilakukan uji laboratorium. Itu yang saya ketahui dari rekan-rekan saya di sana."
Gajah Sumatera, terutama semua gajah Asia dan sub-spesiesnya, sudah masuk daftar merah spesies terancam punah yang dirilis oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources). Di Indonesia, gajah Sumatera juga dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
ABDI PURMONO
Berita terkait
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan
4 menit lalu
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaPDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya
8 menit lalu
PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay
14 menit lalu
Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.
Baca SelengkapnyaPenyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat
20 menit lalu
Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPreview Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024
25 menit lalu
Duel timnas U-23 Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 akan digelar Kamis malam WIB, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day
27 menit lalu
Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.
Baca SelengkapnyaMassa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?
32 menit lalu
Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca SelengkapnyaAnak Kedua Seleksi Timnas U-16, Darius Sinathrya: Apapun Hasilnya Tetap Bangga
33 menit lalu
Anak kedua Darius Sinathrya dan Donna Agnesia, Diego memenuhi panggilan seleksi Timnas Indonesia U-16 di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKapolri Pertimbangan Lanjutkan Kasus Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri
37 menit lalu
Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.
Baca SelengkapnyaUnjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti
40 menit lalu
Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park
Baca Selengkapnya