Korban Banjir Pilih Nangkring, Tak Mengungsi  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 9 Februari 2015 20:11 WIB

Pasangan pengantin melaksanakan akad nikah diatas perahu tembo di dekat tanggul pengungsian korban banjir Bengawan Solo di Desa Kauman, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (28/2). ANTARA/ Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Gresik - Papan pengumuman besar berbahan kain vinyl terpampang di mulut gang menuju Dusun Iker-Iker dengan tulisan: "Ini Bencana, Bukan Wisata". Sejak banjir menerjang Kamis malam, 6 Februari 2015, Dusun Iker-Iker merupakan salah satu daerah terparah yang mengalami banjir. Iker-Iker Geger masuk wilayah Desa Iker-Iker Geger beserta Dusun Geger Kulon dan Geger Wetan yang ketinggian airnya bisa lebih dari 1,5 meter. Tak sedikit warga yang melintas jalan raya Morowudi mampir melihat karena penasaran.

Warga Iker-Iker, Djayus, mengaku sudah terbiasa menghadapi banjir. "Sudah biasa seperti ini," katanya saat ditemui Tempo di rumahnya, akhir pekan lalu. Ia beserta anak dan istrinya beruntung memiliki rumah bertingkat, sehingga masih bisa bertahan di lantai 2. Istrinya yang sakit demam juga enggan dievakuasi. "Saya minta tolong petugas untuk mengirimkan obat saja."

Pedagang itu bahkan masih menerima kiriman kain tenun dari pengrajinnya, Jumini. Jumini sore itu meminta relawan di posko mengantarnya ke rumah Djayus. "Saya sudah jauh-jauh dari Karangandong. Biasanya tiap minggu kemari mengumpulkan kain," ujarnya.

Lain pula kisah Lasmi dan Tuminah. Dua petani di Dusun Geger Wetan itu seharian menghabiskan waktu dengan mengobrol. Sawahnya dipastikan gagal panen kali ini akibat terendam banjir. Ia menceritakan banjir mulai memasuki rumahnya pada Kamis, pukul 19.00, saat mereka baru pulang dari pengajian. "Dua jam, tingginya sudah segini," ujar Lasmi menunjuk lututnya.

Sama seperti warga lainnya, ia enggan mengungsi. Ia lebih memilih nangkring di atas meja atau tempat lain yang lebih tinggi. "Yang enggak kuat nangkring, ya, mengungsi. Seperti anak-anak dan yang sudah lansia," katanya. Untungnya, selama banjir, listrik masih mengaliri kampungnya.

Kepala Satuan Polisi Air Polres Gresik AKP Ari Sandi mengungkapkan pihaknya menurunkan empat personel Sabhara, dua personel Kurkes Polres, dan enam polisi air khusus di desa tersebut. "Di Geger, banjir banyak memasuki permukiman warga. Penampungan airnya di sini, jadi surutnya lama," katanya. Sedangkan wilayah Benjeng dan Balongpanggang didominasi persawahan.

Berdasarkan data BPBD Gresik, banjir menggenangi 1.317 hektare sawah dan 1.107 hektare tambak. Meski mulai surut, luberan anak Sungai Bengawan Solo itu merambah daerah baru. Satu desa di Kecamatan Kedamean terendam banjir. Adapun jumlah permukiman yang terkena dampak banjir kiriman itu menyusut menjadi 848 rumah dan 2.582 jiwa. Ketinggian air rata-rata 20-90 sentimeter.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya