Seorang pekerja diselimuti asap melakukan pemotongan menggunakan las potong pada badan kapal untuk diambil besinya di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 22 September 2014. REUTERS/Darren Whiteside
TEMPO.CO, Bangkalan - Pusat industri pemotongan kapal di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, telah mencemari lingkungan pesisir pantai Desa Tanjung Jati. "Ekosistem sistem laut rusak karena tercemar limbah pemotongan kapal," kata Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangkalan, Mahmudi, Selasa, 3 Januari 2015.
Menurut dia, kadar pencemaran tersebut tengah diteliti oleh Badan Lingkungan Hidup Bangkalan bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. "Nanti kami akan minta hasilnya, sehingga akan dibuat kebijakan untuk mengatasi pencemaran tersebut," ujar dia.
Politikus Partai Gerindra ini melanjutkan, berdasarkan hasil inspeksi mendadak ke pusat industri, pencemaran itu belum berdampak negatif bagi kesehatan para pekerja industri pemotongan kapal maupun warga desa setempat. "Warga dan para pekerja mengaku kesehatannya tidak terganggu," kata Mahmudi.
Selain pencemaran, kata Mahmudi, Dewan juga menemukan sejumlah tempat pemotongan kapal yang diduga tak berizin serta banyak pekerjanya belum diikutsertakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. "Peralatan yang digunakan, belum menunjang keselamatan pekerja," tutur dia.
Camat Kecamatan Kamal Faisol mengatakan belum dapat memastikan berapa banyak tempat pemotongan kapal yang tidak mengantongi izin. Sebab satu-satunya perusahaan yang memiliki izin resmi adalah PT Handoko. "Kami perlu cek lagi izinnya, siapa tahu perusahaan yang diduga ilegal telah menyewa tempat ke PT Handoko," katanya.
Dari pantauan Tempo, air laut di pusat industri pemotongan kapal itu telah berubah warnanya menjadi kecokelatan dan menimbulkan bau besi. Lokasi pemotongan kapal memiliki luas sepuluh hektare dengan panjang lebih satu kilometer, letaknya tepat di pesisir Desa Tanjung Jati, Kecamatan Kamal.
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat
4 Juli 2022
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat
Penelitian Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menemukan fakta bahwa Sungai Siak di Riau tercemar bahan kimia klorin dan fosfat. Penelitian ini dilakukan ESN bersama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau dan Badan Teritori Telapak Riau pada 1 - 3 Juli 2022.