Menurut Ketua Pro Jokowi (Projo) Nasional, Budi Arie Setiadi, dalam wawancaranya dengan Tempo, tim mengirim sekitar 30 ribu atribut, dan sisanya dipenuhi sendiri. Projo tak minta uang operasional. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kaca mobil Ketua Relawan Pro Joko Widodo (Projo), Budi Aris Setiadi, dipecah oleh orang tak dikenal saat parkir di dekat kantor Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Januari 2015. Peristiwa diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.00-14.00 WIB, saat Budi ikut rapat dengan pengurus Projo. "Yang dipecah kaca depan sebelah kiri," kata Budi saat dihubungi melalui telepon.
Menurut Budi, ada sepuluh mobil yang saat itu parkir di sana. "Tapi cuma mobil saya yang dirusak," kata Budi. (Baca juga: Pro Jokowi dan Pro Mega Adu Kuat)
Budi mengatakan situasi politik memang sedang panas terutama ketika Projo mulai melontarkan pernyataan keras pada pemerintahan Jokowi. "Kemarin kami baru saja meminta Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno untuk dicopot," kata Budi. Namun dia enggan menduga-duga tentang motif perusakan itu. Apalagi selama ini dia tidak pernah menerima ancaman atau melihat hal-hal mencurigakan.
Projo tengah menyusun laporan ke Kepolisian Sektor Pancoran. Projo menyerahkan seluruh proses pengusutan dan hukum kepada polisi. "Yang diambil itu tas hitam isinya Ipad dan berkas-berkas," kata dia. (Baca juga: Tolak Mega-Jokowi, Kader PDIP Deklarasikan PROJO)
Budi juga tak bisa memastikan berkas apa saja yang hilang. Pelaku bisa jadi sengaja memecahkan kaca mobil untuk mengambil berkas dan data yang sengaja ditinggal Budi di dalam mobil.
