Syafii Maarif Serukan Muhammadiyah Dukung KPK

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 19:45 WIB

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif (kiri) berbincang dengan calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo di Sleman, (3/5). ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Bantul -Tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif menyerukan agar semua warga Muhammadiyah bergerak ketika upaya sistematis untuk melumpuhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus muncul. Buya Syafii menyatakan seruan itu saat hadir di Aksi dan Pernyataan Sikap Warga dan Akademikus Muhammadiyah se-Indonesia di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada Senin, 26 Januari 2015.

Menurut Buya Syafii, semua peserta aksi tersebut semestinya hadir demi bebasnya institusi negara dari korupsi. Pelumpuhan KPK, kata Buya Syafii, sama saja dengan menggali kuburan bagi masa depan Indonesia. "Muhammadiyah yang bertugas amar makruf nahi munkar tak boleh diam, harus jadi avant gard," kata Buya Syafii.

Buya Syafii Maarif menilai aksi itu merupakan pelaksanaan kewajiban Muhammadiyah memperjuangkan negara menjadi bebas korupsi. "Indonesia terlalu lama disandera masalah korupsi." (Baca:Bentuk Tim 7, Syafii Maarif: Jokowi Harus Siuman)

Dia juga mengingatkan agar Presiden Jokowi mulai berupaya melepaskan diri dari pengaruh elit-elit partai pendukungnya. Buya Syafii menuding partai-partai politik di Indonesia masih belum dewasa sehingga suka mencampuri urusan pemerintahan untuk mencari keuntungan. "Kalau mau punya masa depan, Jokowi harus siuman betul," kata salah tokoh yang ditunjuk oleh Jokowi menjadi anggota tim tujuh itu.

Adapun Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bambang Cipto mendesak Jokowi, mengambil sikap tegas untuk meredam konflik Polri dengan KPK. Bambang mengatakan ini sebagai pernyataan sikap akademikus Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Organisasi Otonom Muhammadiyah se-Indonesia menanggapi kisruh politik akibat konflik berlarut antar dua lembaga penegak hukum. "Kami minta Presiden tegas menyelesaikan kegaduhan politik antara KPK dan Polri," kata Bambang.

Dia menambahkan penyataan sikap itu juga menentang segala upaya kriminalisasi pada pimpinan KPK. Aksi itu, menurut dia, sekaligus menjadi pemberian dukungan moral agar lembaga KPK segera kembali pulih. "Kami juga minta KPK dan Polri melakukan penegakan hukum yang bebas dari kepentingan politik," kata dia. (Baca:Buya Syafii Akan Tolak Tim Tujuh Jika Dikerangkeng)

Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noorjannah Djohantini menyatakan prihatin karena publik Indonesia terus menerima tontonan banyaknya gangguan ke agenda pemberantasan korupsi sejak pekan kemarin. Dia mengecam upaya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK yang terus bermunculan. "KPK harus diselamatkan demi keselamatan bangsa," kata dia.

Aksi itu digelar dengan membangun panggung orasi terbuka di halaman Gedung Kembar Rektorat UMY. Puluhan mahasiswa hadir di sana bersama perwakilan berbagai kampus dan organisasi Muhammadiyah. Mereka bergantian berorasi lewat pengeras suara dan membawa puluhan poster "Save KPK."

Sejumlah tokoh Muhammadiyah hadir di sana. Di antaranya ialah anggota Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Chairil Anwar dan Abdul Munir Mulkan. Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Kasiyarno, Ketua STIKES Aisyiyah, Wartini, Zuly Qodir dan sejumlah dosen kampus-kampus Muhammadiyah di Yogyakarta.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


VIDEO TERKAIT:





Advertising
Advertising


Baca juga:
Susul Serena, Venus Maju ke Perempat Final
KLB Demam Berdarah, Madiun Kerahkan Para Lurah
Jadwal Kunjungan Jokowi ke Ngawi Berubah Tiga Kali
Buruh Pabrik Sepatu Korea di Garut Keracunan Masal

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

22 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

24 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya