Demi BBM Subsidi, Ini Cara Ilegal Pemilik Kapal  

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 17:38 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti memaparkan rencana kerjanya saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 26 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan banyak perusahaan kapal ikan yang mengubah ukuran bobot kapal untuk mendapatkan bahan bakar minyak subsidi. "Ukuran kapal besar banyak yang di-mark down," ujar Susi saat rapat kerja dengan Komisi IV di gedung DPR, Senin, 26 Januari 2015.

Berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, kapal nelayan yang berhak mendapatkan subsidi BBM hanyalah yang di bawah 30 gross ton. Sedangkan yang di atas 30 GT tidak mendapatkan subsidi. (Baca: Freddy Beberkan 3 Sebab Kapal Pencuri Ikan Lolos )

Susi mengatakan modus kapal besar untuk mendapatkan BBM subsidi adalah dengan mengubah atau memanipulasi bobot kapal pada surat izin penangkapan ikan. "Itu pemalsuan dokumen, dari situ kita kehilangan pendapatan PNPB yang merugikan negara," ujar Susi. (Baca: Susi Bagikan 395 Ribu Converter Kit untuk Nelayan)

Dengan demikian, Susi menilai perlu dilakukan pendataan ulang untuk kapal-kapal yang akan mendapatkan BBM subsidi. Dia meminta bantuan kepada kepala daerah untuk kembali mendata kapal nelayan yang selayaknya mendapatkan BBM subsidi. "Kami ingin bupati melakukan verifikasi kembali," ujar Susi. (Baca: Menteri Susi Cabut Pungutan ke Nelayan)

Berdasarkan sepuluh data sample pengukuran kapal ikan yang dilakukan Kementerian Perikanan di Pelabuhan Tegal Sari, Jawa Tengah, semuanya ditemukan telah melakukan manipulasi bobot kapal yang di-mark down menjadi 30 GT.

1. Kapal Hasil Wijaya diubah menjadi 68 GT
2. Kapal Jaya Mulya diubah menjadi 55 GT
3. Kapal Pusbasari Jaya diubah menjadi 64GT
4. Satria Kirani diubah menjadi 64 GT
5. Sumber Berkah diubah menjadi 50 GT
6. Ulam Sari PutraSani diubah menjadi 49 GT
7. Hana- R diubah menjadi 47 GT
8. Abimanyu Abadi diubah menjadi 49 GT
9. Argo Mulya Putra diubah menjadi 70 GT
10. Berkah Jaya-5 diubah menjadi 63 GT

DEVY ERNIS

Baca juga:
Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK
Kegiatan Christopher dan Ali Sebelum Tabrakan
Mudah Disetir, Jokowi Itu Presiden RI atau PDIP?
Ternyata Sistem Kemudi Air Asia QZ8501 Pernah Rusak

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

38 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya