KPK Vs Polri, Tedjo Disindir 'Rakyat Enggak Jelas'  

Reporter

Minggu, 25 Januari 2015 13:51 WIB

Menkopolhukam, Tedjo Edhy Purdijatno. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pernyataan puluhan dosen dan rektor di Yogyakarta yang mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi sekaligus membantah tudingan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno bahwa pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi ialah rakyat tidak jelas.

“Sekarang jelas ini rakyatnya. Ada rektor juga,” kata Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar di Balairung Universitas Gadjah Mada, Ahad, 25 Januari 2015. (Baca juga: Puluhan Dosen Yogya Desak Jokowi Selamatkan KPK)

Pada Sabtu lalu, Tedjo menyesalkan adanya pergerakan massa di KPK setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap polisi. Menurut Tedjo, KPK akan kuat bila didukung konstitusi yang berlaku, "Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu." (Baca juga: Tiga Ucapan Menteri Tedjo yang Menyerang KPK)

Pernyataan Tedjo tersebut dikritik Zainal yang memandu acara pernyataan sikap para akademikus dari berbagai universitas di Yogyakarta hari ini. Dalam acara tersebut, hadir dosen serta rektor dari UGM, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. (Baca juga: Belajar dari Bambang KPK, Adnan Pandu Lebih Siap )

Ada juga akademikus dari Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Janabadra, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. (Baca juga: Denny Indrayana: Jokowi Jangan Tunduk pada KMP)

Dalam pernyataan sikap tersebut, para akademikus di Yogya mendesak Jokowi agar tidak ragu-ragu menjalankan komitmen pemberantasan korupsi. Jokowi semestinya berpegang teguh pada konstitusi dan semangat reformasi, sehingga secepatnya menyelamatkan KPK.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

BErita lain:
Seskab Andi: Jokowi Siapkan Penyelamatan KPK
Tiga Ucapan Menteri Tedjo yang Menyerang KPK
Hormati Hukum, Bambang Widjojanto Mundur dari KPK




Advertising
Advertising

Berita terkait

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

10 Oktober 2018

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengimbau agar polemik yang terjadi antara Polri dan KPK tak diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

29 Desember 2017

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

Rencana Kapolri membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi akan dilanjutkan setelah perseteruan KPK dengan DPR mereda.

Baca Selengkapnya

Ditanya Soal Cicak vs Buaya Jilid 4, Jubir KPK: Fokus Masing-Masing Saja

10 November 2017

Ditanya Soal Cicak vs Buaya Jilid 4, Jubir KPK: Fokus Masing-Masing Saja

Menurut Febri dalam tugas KPK menangani kasus-kasus besar, ada kemungkinan terganggu dengan berbagai hal baik isu hukum maupun non hukum.

Baca Selengkapnya

SPDP Pimpinan KPK, Direktur LBH: Indikasi Cicak Vs Buaya Jilid 4

10 November 2017

SPDP Pimpinan KPK, Direktur LBH: Indikasi Cicak Vs Buaya Jilid 4

Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa mengatakan terbitnya SPD dua pimpinan KPK merupakan adanya indikasi Cicak versus Buaya jilid 4.

Baca Selengkapnya

SPDP Bos KPK Akan Picu Cicak vs Buaya 4: Kapolri Tito Menjawab

9 November 2017

SPDP Bos KPK Akan Picu Cicak vs Buaya 4: Kapolri Tito Menjawab

Tito Karnavian menyampaikan komitmen tidak ingin membuat gaduh antara Polri dan KPK.

Baca Selengkapnya

Polri Minta Rencana Pendirian Densus Antikorupsi Tak Jadi Polemik

26 September 2017

Polri Minta Rencana Pendirian Densus Antikorupsi Tak Jadi Polemik

Menurut Syafruddin, keberadaan Densus Antikorupsi akan menopang kinerja KPK, sebab fokus KPK adalah memicu pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Anti Korupsi Usul Direktur Penyidikan KPK Dicopot  

30 Agustus 2017

Aktivis Anti Korupsi Usul Direktur Penyidikan KPK Dicopot  

Aktivis mencatat tiga pelanggaran yang dilakukan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kapolri Soal Telegram Rahasia

26 Desember 2016

Penjelasan Kapolri Soal Telegram Rahasia

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan jika ada yang berbuat satu, ada yang bermasalah satu, maka akan mempengaruhi citra institusi.

Baca Selengkapnya

Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

26 Desember 2016

Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

Sumber Tempo menyebutkan surat telegram itu diterbitkan lantaran sejumlah polisi sedang terjerat masalah hukum di KPK.

Baca Selengkapnya

Bebas, Akankah Antasari Azhar Terjun ke Politik?  

10 November 2016

Bebas, Akankah Antasari Azhar Terjun ke Politik?  

Antasari Azhar menyatakan ingin menjadi wartawan. "Biar kita saling tulis," katanya.

Baca Selengkapnya