BW Ditangkap, Jokowi Bicara Pertumbuhan Ekonomi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 23 Januari 2015 14:05 WIB

Presiden Joko Widodo menjawab sejumlah pertanyaan awak media usai memberikan sambutan pada acara Indonesia Outlook 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, 15 Januari 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo hingga siang ini belum memberikan pernyataan ihwal ditetapkannya Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto sebagai tersangka di Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian. Pada Jumat pagi, 23 Januari 2015, Jokowi bertemu dengan sejumlah bupati dari Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan beberapa provinsi di Kalimantan dan Sumatera.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini ditargetkan 5,6-5,8 persen," kata Jokowi didampingi beberapa menteri di Istana Bogor, Jumat 23 Januari 2015. Jokowi meminta agar daerah membantu target tersebut dengan cara mengatasi inflasi dan penyerapan anggaran daerahnya. (Baca: #Save KPK dan #Saya KPK Dikibarkan di Gedung KPK)

Wartawan hanya diberikan kesempatan untuk mendengar pidato Jokowi sekitar lima menit. Setelah itu pasukan pengamanan presiden mengarahkan awak media keluar dari Ruang Garuda, tempat berlangsungnya acara. (Baca: Adnan Pandu Kembali ke KPK dengan Raut Khawatir)

Sebelum Sholat Jumat, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengaku tak tahu ihwal kasus penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri. Tjahjo hanya menyebut penangkapan itu adalah masalah hukum, tak ada kaitannya dengan politik. "Saya kira nanti akan ada pernyataan resmi dari Istana," kata Tjahjo. "(Mungkin) Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang ngomong." (Baca: Bambang Ditangkap, Relawan Jokowi Kecewa PDIP)

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno di Istana mengatakan siang ini akan ada pertemuan antara Jokowi dengan KPK. Namun, Tedjo enggan mengomentari penangkapan Bambang tadi pagi. "Nanti Presiden yang akan memberikan pernyataan," kata Tedjo. (Baca: Bambang Widjajanto Ditangkap, Ini Ranjaunya)

Sekitar pukul 13.15 WIB, Wakil Kapolri yang juga Pelaksana Tugas Kapolri Badrodin Haiti datang ke Istana. Badrodin langsung masuk ke salah satu paviliun di Istana setelah turun dari mobilnya. (Baca: Bambang Widjajanto Jadi Tersangka, KPK Temui Jokowi)

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto ditangkap karena kasus memberikan keterangan palsu di pengadilan. "Berdasarkan laporan masyarakat pada tanggal 15 Januari 2015 lalu, saudar BW ditetapkan menjadi tersangka dan sedang proses disidik dan lidik," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Ronny Sompie, Jumat, 23 Januari 2015. (Baca juga: Bambang Widjojanto Ditangkap karena Jokowi)

Menurut Ronny, saat ini Bambang masih dimintai keterangan oleh penyidik umum. Kasus yang menjerat BW adalah saat memberikan keterangan palsu dalam sidang pemilukada Jatiwaringin di Mahkamah Konstitusi pada 2010 lalu. "Barang bukti yang dikumpulkan antara lain dokumen, keterangan saksi, dan keterangan ahli," kata dia. (Baca juga: Detik-detik Pengintaian dan Penangkapan BW)

MUHAMMAD MUHYIDDIN | SINGGIH SOARES

Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia | Eksekusi Mati

Berita terpopuler lainnya:
Terkuak, Alasan Ali Turun Sebelum Tabrakan Maut
Gaji Lurah di Jakarta Rp 33 Juta, Ini Rinciannya
Ini Isi Surat Vokalis Napalm Death untuk Jokowi

Berita terkait

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

13 menit lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Konflik KPK

4 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

5 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

5 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

6 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

9 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

14 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya