TEMPO.CO , Semarang: Keberadaan sejumlah kampung tua di Kota Semarang nyaris hilang dan mulai tak dikenal masyarakat setempat. Padahal kampung itu punya catatan sejarah perkembangan kota yang penting sebagai perjalanan peradaban lokal.
“Investasi bisnis di tengah kota menjadi faktor utama tergusurnya kampung tua yang ada,” kata koordinator Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Kota Semarang, Rukardi, Kamis, 22 Januari 2015.
Menurut Rukardi, sejumlah kampung tua itu tergusur oleh pembangunan hotel, pusat perbelanjaan modern, dan apartemen. Ia menyebutkan di antaranya Kampung Jayengjatan di Jalan Gajahmada yang kini tinggal kenangan karena dibangun sebuah hotel bintang. Begitu pula Kampung Basahan yang tinggal satu rumah karena perkampungan itu digunakan untuk perluasan parkir hotel. Di jalan yang sama, terdapat Kampung Sekayu tepat di pinggir kali Semarang juga tergusur mal dan hotel.
Ia menyebutkan sejumlah kampung itu berada di segitiga emas perekonomian Kota Semarang, yakni Jalan Gajahmada, Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Akibatnya, kampung tersebut banyak diminati investor yang ingin membangun usaha dan akhirnya mengusur kampung pemukiman tua. Di sisi lain ia menyebutkan sejumlah warga yang menempati kampung itu selalu dirayu oleh broker tanah yang menawarkan pembelian dengan harga mengiurkan.
Bukti kampung tua sebagai bagian dari sejarah perkembangan peradaban Kota Semarang dibuktikan dari sejumlah nama kampung yang terkait dengan kondisi masa lalu. Ia mencontohkan Kampung Basahan di Jalan Pemuda konon pernah ditinggali salah satu panglima perang Diponegoro bernama Sentot Ali Basya sehingga disebut sebagai Kampung Basahan.
Catatan KPS menunjukkan selain kampung tua itu terdapat kampung lain yang sudah hilang. Rukardi menyebutkan Kampung Gendingan, Petroos, dan Mijen. “Sekarang sudah hilang dan sulit dikenal karena tempatnya sudah dibangun gedung tinggi untuk kepentingan bisnis,” katanya.
EDI FAISOL
Berita lain:
Beginilah Cara Mereka Mengeroyok KPK
Putra Deddy Mizwar Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
SBY Larang Eks Menterinya Kritik Jokowi
Berita terkait
Anies Baswedan Gencar Resmikan Proyek Jelang Lengser, Manuver Politik Pilpres 2024?
30 September 2022
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gencar meresmikan berbagai proyek yang menjadi janji politiknya. Tancap gas politik buat pilpres 2024?
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Revitalisasi Kota Tua Manjakan Pejalan Kaki Saksikan Ikon Unik
11 September 2022
Anies Baswedan mengatakan revitalisasi Kota Tua memadukan masa lalu dan masa depan yang diproyeksikan menjadi salah satu ikon unik pariwisata Ibu Kota
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Resmikan Kawasan Kota Tua yang Selesai Direvitalisasi
10 September 2022
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan kawasan Kota Tua yang baru rampung direvitalisasi
Baca SelengkapnyaAnies Pamerkan Kawasan Kota Tua ke Para Pemimpin Kota Dunia
31 Agustus 2022
Gubernur DKI Jakarta mengajak delegasi U20 Mayors Summit menikmati suasana kawasan Kota Tua Jakarta
Baca SelengkapnyaFestival Batavia Kota Tua Raup Omzet Rp 74 Juta
28 Agustus 2022
Bazar Jakpreneur di Festival Batavia Kota Tua berhasil meraup omzet Rp 74 juta terhitung hingga Ahad siang, 28 Agustus 2022.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi Kota Tua Belum Sepenuhnya Usai, Butuh Puluhan Miliar untuk Jadi Zona Rendah Emisi
28 Agustus 2022
DKI Jakarta menyebutkan anggaran revitalisasi Kota Tua di Jakarta Barat mencapai puluhan miliar untuk menyulap jadi zona rendah emisi.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi Kota Tua, Anies Baswedan: Kota Tua Wajah Jakarta Masa depan
28 Agustus 2022
Anies Baswedan menyebut revitalisasi Kota Tua mewakili wajah masa depan Kota Jakarta. Hadirkan rasa kesetaraan, memanusiakan pejalan kaki.
Baca SelengkapnyaDubes Belanda Puji Revitalisasi Kota Tua Jakarta: Semakin Menarik sebagai Destinasi Wisata Internasional
28 Agustus 2022
Dubes Belanda Lambert Grijns memuji revitalisasi Kota Tua Jakarta. Wajah kota Tua semakin menarik sebagai destinasi wisata internasional.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi Kota Tua Jakarta Habiskan Rp 63 Miliar, Untuk Apa Saja?
28 Agustus 2022
Anggaran revitalisasi Kota Tua Jakarta menelan dana hingga miliaran rupiah. Menjadi zona rendah emisi.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi Kota Tua Telan Rp 65 Miliar, dari Uang SP3L Milik 3 Pengembang
27 Agustus 2022
Hari Nugroho menyatakan revitalisasi Kota Tua memakan biaya Rp 65 miliar. Dana tersebut tak hanya untuk membangun trotoar.
Baca Selengkapnya