Presiden Jokowi menuntun sepedanya usai gowes dari Istana menuju Kawasan Bundaran HI, Jakarta, 30 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Pontianak - Presiden Joko Widodo meminta pemuka agama untuk ikut memerangi peredaran narkoba di Indonesia. "Saya minta kiai dan ustadz dalam setiap syiarnya. Dalam syiar saya titip masalah narkoba," kata Jokowi saat memberi sambutan dalam peresmian Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Selasa, 20 Januari 2015.
Jokowi mengatakan saat ini status Indonesia sudah darurat narkotika. Yang harus direhabilitasi saat ini sudah mencapai 4,5 juta orang dan yang tidak bisa rehabilitasi 1,2 juta. "Setiap harinya 50 orang meninggal karena narkoba dan 18 ribu orang per tahun meninggal karena narkoba," tambahnya.
Menurut Jokowi, fakta itu yang mendasari dia menolak memberikan grasi kepada 64 terpidana mati kasus narkoba. Vonis kepada 64 narapidana itu sudah diputuskan oleh pengadilan. "Diputus oleh pengadilan, bukan oleh presiden ya," katanya. (Baca juga: Jokowi: Tak Ada Ampun buat Terpidana Mati Narkoba.)
Hukuman di Indonesia, kata Jokowi, cukup ringan. Negara lain bisa menjatuhkan vonis hukuman mati untuk beberapa gram narkoba yang dibawa tersangka. "Di Indonesia bawanya bukan hanya kilo, ton-tonan. Bahkan setelah dipenjara masih bisa menjalankan bisnis narkobanya," ujar Jokowi. (Baca juga: Alasan MUI Setuju Eksekusi Mati Terpidana Narkoba.)
Tak hanya itu, bahaya narkoba pun sudah memasuki banyak sisi masyarakat. Pemerintah daerah, penegak hukum, bahkan lembaga pendidikan, ujarnya.
Jokowi bersama ibu negara datang ke Kalimantan Barat untuk meresmikan Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, sekaligus meninjau tiga titik perbatasan Kalimantan Barat. Seusai meresmikan Masjid Raya Mujahidin, Jokowi bertolak dengan helikopter ke Kabupaten Landak, untuk memberikan bantuan berupa 520 hand tracktor dan 150 pompa air, serta irigasi teknis.
Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air
8 jam lalu
Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air
Presiden RI Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara atau pemerintahan membahas kerja sama kedua negara dalam pengelolaan sumber daya air.
Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu
9 jam lalu
Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu
Hampir genap satu tahun sebelum dia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 20 April 2024, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Indonesia. Ini jejaknya.