Eksekusi Mati, Jaksa Agung: Kami Tak Keliru  

Reporter

Minggu, 18 Januari 2015 11:36 WIB

(dari kiri) Menkumham Yasonna Laoly, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimmly Asshidique, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno dan Jaksa Agung HM Prasetyo, menggelar rapat tertutup, di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, 9 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo angkat bicara seusai pelaksanaan hukuman mati terhadap enam terpidana kasus narkotik pada Ahad dinihari, 18 Januari 2015. Prasetyo menegaskan pelaksanaan hukuman tersebut sudah sepenuhnya benar.

"Apa yang kami lakukan tidak keliru. Kejahatan narkotik adalah kejahatan luar biasa yang harus ditangani dengan luar biasa," kata Prasetyo di Sasana Pradana Kejaksaan Agung, Ahad, 18 Januari 2015. (Baca: 6 Dieksekusi Mati 14 Menunggu, Ini Daftarnya.)

Menurut Prasetyo, hukuman mati yang dijatuhkan menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam memberantas kejahatan narkotik. Dia meminta masyarakat menangkap sinyal tersebut dan sama-sama bekerja menghentikan meluasnya peredaran narkotik di Indonesia.

Enam terpidana mati telah dieksekusi dinihari tadi di dua lokasi berbeda. Lima terpidana atas nama Marco Archer Cardoso, Ang Kiem Soei alias Tommy Wijaya, Rani Andriani alias Melisa Aprilia, Namaona Denis, dan Daniel Enemuo dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sedangkan warga negara Vietnam, Tran Thi Bich Hanh, dieksekusi di Boyolali. Keenamnya dijatuhi hukuman mati karena masing-masing terbukti mengedarkan, menjadi bandar, bahkan memiliki pabrik narkotik.

Prasetyo mengamini masih banyak masyarakat yang tidak memahami pentingnya hukuman mati tersebut. Kejaksaan, ujar Prasetyo, tidak akan berkompromi dengan pelaku, jaringan, sindikat pengedar, dan bandar kejahatan narkotik.

Kejahatan narkotik disebut Prasetyo sebagai kejahatan kemanusiaan yang tidak hanya mengancam jiwa, tapi juga menghancurkan generasi. "Semoga masyarakat luas memahami ini," ujar mantan politikus Partai NasDem itu.

Pelaksanaan hukuman mati ini menuai protes, terutama dari negara yang warganya dieksekusi. Belanda dan Brasil menarik duta besarnya sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dilakukan Presiden Joko Widodo itu. (Baca: Kutuk Eksekusi, Belanda Tarik Dubes dari Jakarta.)

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Terpopuler
Soal Kapolri, Ruhut: Jokowi Melihat Sesuatu
Australia Galau pada Jokowi Soal Eksekusi Warganya
Oegroseno Bela Suhardi Alius dari Cap Pengkhianat
Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada

Berita terkait

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

30 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?

Baca Selengkapnya

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

13 Oktober 2023

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

Pada 13 Oktober 2016, Jokowi meminta Jaksa Agung kembali mengusut kasus pelanggaran HAM Munir Said Thalib. Berikut kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.

Baca Selengkapnya