3 Polisi Ini Korban Tembak Kelompok Diduga Teroris  

Reporter

Jumat, 16 Januari 2015 14:28 WIB

ilustrasi penembakan polisi

TEMPO.CO, Bima - Selama 2014 setidaknya tiga orang polisi yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal yang diduga sebagai terduga teroris.

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, pada Sabtu pagi, 16 Agustus 2014, sekitar pukul 07.50 Wita, penembakan menimpa Kepala Kepolisisan Sektor Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ajun Komisaris Abdul Salam.

Ayah empat anak itu diduga ditembak dua kali. Peluru melukai kepala bagian belakang korban. Peluru menembus helm yang digunakan korban, karena pada bagian belakang helm terdapat lubang kecil.

Penembakan terjadi di tengah hutan. Korban saat itu sedang dalam perjalanan menuju kantornya yang berjarak sekitar 22 kilometer dari rumahnya di Kelurahan Bedi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Korban mengendarai sepeda motor Yamaha Mio.

Menurut kerabatnya, biasanya Salam menggunakan mobil setiap kali berangkat ke kantor. Namun tak diketahui mengapa saat itu Salam menggunakan sepeda motor.

Lokasi penembakan berjarak cukup jauh dari perkampungan penduduk. Lokasinya berada di jalan tikungan di Desa Kole. Suasana di lokasi kejadian sangat sepi dan banyak pepohonan.

Jarak terdekat dengan permukiman penduduk sekitar tiga kilometer. Karena itu tidak ada warga yang mendengar suara letusan pada pagi itu.

Salam sempat dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ambawali. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan.

Sebelumnya, penembakan juga menimpa Inspektur Dua Hanafi pada Jumat, 28 Maret 2014, sekitar pukul 11.00 Wita. Dua peluru bersarang di perut Kepala Urusan Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kota Bima itu.

Hanafi ditembak di depan Rumah Makan Doro Belo, sekitar 300 meter dari Markas Kepolisian Resor Kabupaten Bima. Saat itu Hanafi, yang tidak menggunakan pakaian seragam kepolisian, baru keluar dari kantornya dan hendak pulang ke rumahnya di Desa Bante, Kecamatan Woha.

Nyawa Hanafi bisa diselamatkan setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Bima. Namun, Hanafi mengalami cacat di bekas lukanya.

Penembakan juga menimpa Brigadir Kepala Muhamad Yamin, pada Senin, 2 Juni 2014, sekitar pukul 22.10 Wita. Anggota Intelijen dan Keamanan (Intelkan) Kepolisian Resor Kabupaten Bima itu tewas ditembak orang tak dikenal di depan Masjid Raya Bolo, tak jauh dari rumahnya di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

Yamin ditembak dari jarak dekat. Korban tersungkur akibat peluru yang bersarang di dada kirinya. Yamin tewas seketika. Sedangkan pelaku langsung kabur.

Data yang diperoleh Tempo menyebutkan Roni alias Jaka alias Fuad, yang ditembak mati oleh tim Densus 88 di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat pagi, 16 Januari 2015, bertempat tinggal di Kelurahan Penatoi, Kota Bima, NTB.

Sehari-hari Roni yang lebih dikenal dengan nama Fuad itu menjadi guru di sebuah pesantren di Kelurahan Penatoi. Dia juga menjual es buah.

Sejumlah tetangganya menjelaskan Fuad berasal dari Jawa. Fuad menikahi seorang gadis asal Desa Kolo, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Pasangan suami-istri itu dikaruniai dua orang anak. “Sudah cukup lama Fuad meninggalkan rumahnya,” kata salah seorang tetangganya kepada Tempo, 16 Januari 2015.

Tempo masih berupaya mendapatkan penjelasan dari Kepala Poles Kota Bima maupun Kepala Polres Kabupaten Bima, siapa di antara tiga polisi itu yang menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh Fuad.

AKHYAR M NUR
| JALIL HAKIM

Baca juga:

Perang Sedan Mewah di Detroit Auto Show
Evakuasi Kabin Air Asia Dibayangi Awan Kumulonimbus
Jalan Bernama Bupati Mojokerto Senilai Rp 15 Miliar
Harga Minyak Lesu, Schlumberger Pecat Karyawan

Berita terkait

WSBK Mandalika: Polda NTB Gelar Simulasi Pengamanan

10 November 2021

WSBK Mandalika: Polda NTB Gelar Simulasi Pengamanan

Polda NTB menggelar simulasi pengamanan kontingensi perhelatan balap motor Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) 2021.

Baca Selengkapnya

1.500 Personel TNI-Polri Amankan Pelaksanaan Balap WSBK di Sirkuit Mandalika

9 November 2021

1.500 Personel TNI-Polri Amankan Pelaksanaan Balap WSBK di Sirkuit Mandalika

Selain personel, pengamanan juga melibatkan armada operasional, seperti helikopter dan kapal demi kelancaran WSBK di Mandalika

Baca Selengkapnya

Pray For Papua di Mataram, Sekda Fak Fak: NKRI Harga Mati

8 September 2019

Pray For Papua di Mataram, Sekda Fak Fak: NKRI Harga Mati

Ali Bahim Temongmere menyatakan sangat terharu dengan empati masyarakat NTB terhadap Papua.

Baca Selengkapnya

2 Polisi Kota Bima Ditembak, Polda NTB Buru Pelaku  

11 September 2017

2 Polisi Kota Bima Ditembak, Polda NTB Buru Pelaku  

Dua polisi di Kota Bima, NTB, ditembak orang tak dikenal, Senin pagi.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bima Dibekuk, Polres Dompu Siap Semua Kemungkinan  

20 Juni 2017

Terduga Teroris Bima Dibekuk, Polres Dompu Siap Semua Kemungkinan  

Pasca-penangkapan tiga terduga teroris di Bima, jajaran Kepolisian Resor Dompu bersiaga terhadap semua kemungkinan terkait dengan aksi terorisme.

Baca Selengkapnya

Siap Mengebom Polsek, Teroris Bima: Polisi Sasaran Utama  

19 Juni 2017

Siap Mengebom Polsek, Teroris Bima: Polisi Sasaran Utama  

Tim Densus 88 dan Satuan Brimob Polda NTB berhasil menggagalkan rencana teroris Bima yang berencana meledakkan bom di Polsek Waho.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris di Bima, Dua dari Tiga Orang Diduga Jaringan Poso  

19 Juni 2017

Terduga Teroris di Bima, Dua dari Tiga Orang Diduga Jaringan Poso  

Polisi saat ini memeriksa intensif tiga terduga teroris yang diciduk Detasemen Khusus 88 di Kabupaten Bima, dua di antaranya diduga kelompok Poso.

Baca Selengkapnya

Bawa Senjata Api dan Bom, Puluhan Warga Bima Dibekuk Saat Bentrok

10 Mei 2017

Bawa Senjata Api dan Bom, Puluhan Warga Bima Dibekuk Saat Bentrok

Eka membantah kalau Nofardiansah, Warga Desa Laju, Kecamatan Langgudu, meninggal akibat terkena tembakan aparat saat pembubaran Selasa 9 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Kasus 'Tiko', 5 Pemilik Akun FB dan Twitter Diadukan Ke Polda NTB  

26 April 2017

Kasus 'Tiko', 5 Pemilik Akun FB dan Twitter Diadukan Ke Polda NTB  

5 warga NTB pelapor 5 pemilik akun FB dan twitter yang meragukan kasus ujaran kebencian yang dialami Gubernur NTB Zainul Majdi siap berikan keterangan

Baca Selengkapnya

Anggap Fiktif Kasus 'Tiko', Warga NTB Laporkan 5 Akun Sosmed  

26 April 2017

Anggap Fiktif Kasus 'Tiko', Warga NTB Laporkan 5 Akun Sosmed  

Lima orang pemilik akun Facebook (FB) dan Twitter dilaporkan ke Direskrimsus Polda NTB karena anggap kasus Gubernur NTB diumpat Steven kasus fiktif.

Baca Selengkapnya