Pasien Terpidana Mati Dilarang Jenguk Ang Kim Soei  

Reporter

Jumat, 16 Januari 2015 13:43 WIB

Keluarga yang akan mengunjungi terpidana mati Ang Kim Soei, tidak mendapat izin besuk oleh petugas yang berjaga di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jateng, 16 Januari 2015. ANTARA/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pasien terpidana mati, Ang Kim Soei, 62 tahun, belum diperbolehkan menjenguk ke Nusakambangan. Mereka harus mendapatkan izin dari kejaksaan terlebih dulu. (Baca: Eksekusi Mati Bandar Narkoba Ditunda.)

"Ribuan orang akan kehilangan Pak Kim, karena beliau orang yang baik," kata Pendeta Titus AS saat di Dermaga Wijayapura Cilacap, Jumat, 16 Januari 2015. (Baca: Terpidana Mati Disidang di Lapas Batam Hari Ini.)

Ia dan tujuh orang yang biasa berobat ke Ang Kim Soei, ingin bertemu terakhir kalinya, namun tak diizinkan. Terakhir mereka bertemu saat merayakan Natal akhir tahun lalu.

Ester Parisada, salah satu pasien Kim, mengaku pernah dirawat Kim di Nusakambangan. Ia menderita sakit di tulang ekornya sehingga tidak bisa berjalan selama tiga tahun. Kini ia sudah sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa. (Baca: Soal Hukuman Mati, Uskup Agung Kritik Jokowi.)

Kim tak pernah meminta uang berobat. Seperti pengakuan Indriyanti, yang juga pernah dirawat Kim. "Saya sudah berobat ke Pak Kim sejak 2003," katanya.

Ia menderita maag akut dan jantung. Oleh Kim, ia diberi pijat refleksi dan jamu herbal. Kini ia mengaku sudah sembuh dari penyakitnya itu. Padahal, ia sudah berobat kemanapun dengan biaya yang tak sedikit.

Jeny Noviyana, berharap Kim tidak dieksekusi mati. "Ribuan orang sudah berobat ke Pak Kim," katanya. (Baca: Kejagung Akan Bahas PK dengan Mahkamah Agung.)

Ia meminta pemerintah agar tak menghukum mati Kim. "Kami berobat gratis dan beliau perilakunya baik," ujarnya.

Dari pantauan Tempo, pengamanan di Dermaga Wijayapura masih biasa saja. Sejumlah polisi tampak menjaga tempat penyeberangan utama ke Nusakambangan itu.

Kejaksaan Agung menyatakan enam terpidana mati kasus narkoba akan dieksekusi secara serentak pada 18 Januari 2015 di Pulau Nusakambangan, Cilacap, dan Boyolali.

Keenam terpidana mati tersebut, yakni Namaona Denis, 48 tahun, warga negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) dari Brasil, Daniel Enemua (38) dari Nigeria, Ang Kim Soei (62) tidak jelas kewarganegaraannya, Tran Thi Bich Hanh (37) dari Vietnam, dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia, warga negara Indonesia.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Budi Gunawan Dilantik, Penegakan Hukum Terancam
KPK Sulit Menyidik Budi Gunawan, Bila...
PDIP Ngotot Budi Gunawan Dilantik, Jokowi Repot
Soal Budi Gunawan, Polri: Diperiksa Dulu, Baru...



Berita terkait

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

48 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?

Baca Selengkapnya

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

13 Oktober 2023

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

Pada 13 Oktober 2016, Jokowi meminta Jaksa Agung kembali mengusut kasus pelanggaran HAM Munir Said Thalib. Berikut kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.

Baca Selengkapnya