Komjen Budi Gunawan melambaikan tangan didalam lift seusai Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ketua umum partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo berkunjung ke rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sepanjang Kamis siang ini. Kunjungan diawali oleh Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, disusul Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan terakhir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Di antara ketiga ketua partai itu, dari pengamatan Tempo, hanya Paloh yang masih bertahan di rumah Megawati sejak pukul 16.40 WIB. Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, juga hadir di rumah Mega sejak siang. Menurut Hasto, kunjungan petinggi partai tersebut untuk saling meyakinkan pilihan Kapolri idaman Joko Widodo, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. (Baca: PDIP: Jokowi Tak Mungkin Tarik Budi Gunawan)
"Pertemuan tadi untuk menjelaskan sikap partai, baik Hanura, PKB, NasDem, maupun PDIP, yang mendukung sepenuhnya Kapolri terpilih. Dan itu sudah ditunjukkan dalam paripurna pagi tadi," kata Hasto, Kamis, 15 Januari 2015. Menurut Hasto, sikap partai pendukung Jokowi tak akan berubah dalam polemik Budi Gunawan ini. (Baca: 4 Risiko Budi Gunawan Jika Ngotot Jadi Kapolri)
Mereka mendukung Kapolri karena yakin KPK bias dalam penetapan status Budi sebagai tersangka. "Tidak ada kejelasan dari KPK. Bila memang disangkakan gratifikasi, siapa yang memberikan? Kenapa tidak ada pemeriksaan saksi dan terduga? Saya rasa ini upaya KPK untuk menciptakan ketegangan dan rasa malu terhadap Polri dan presiden," kata Hasto.
Karena itu, kata dia, pertemuan petinggi partai itu bertujuan mengambil sikap tegas dalam mendukung Kapolri terpilih. Pada Kamis sore, DPR menyetujui secara aklamasi pencalonan Budi sebagai Kapolri. "Lagi pula ini sudah tak mungkin mundur lagi. Tinggal pelantikan saja. Waktunya terserah Presiden Jokowi," kata dia. (Baca: 4 Aktor di Balik Blunder Pemilihan Budi Gunawan)