Komisaris Jenderal Budi Gunawan melakukan jumpa pers dikediamannya di Jl. Duren Tiga Barat VI No. 21, Pancoran, Jakarta Selatan, 13 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO,Jakarta - Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho mengatakan akan menyampaikan petisi penolakan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri kepada Presiden Joko Widodo besok. "Besok kami akan sampaikan petisi ini kepada Jokowi," katanya saat dihubungi pada 15 Januari 2015. (Baca: Pendukung Jokowi Bikin Surat Tolak Budi Gunawan.)
Emerson mengatakan ia sebenarnya masih menunggu sikap Presiden Joko Widodo hingga selesai rapat paripurna yang digelar hari ini. Ia masih berharap Jokowi mengubah keputusannya dengan menarik Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. "Masih banyak jenderal yang lebih berkompeten," katanya. (Baca: Kisruh Budi Gunawan: 3 Indikasi Jokowi Tak Tegas.)
Bila Joko Widodo mengumumkan penarikan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, niatnya menyampaikan petisi online itu akan diurungkan. "Kalau hari ini pengumuman tidak ada Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, berarti besok kami akan gelar syukuran. Tidak jadi ke Istana," katanya. (Baca: Jokowi Gantung Nasib Budi Gunawan.)
Petisi online yang dibuat Emerson di Change.org terus menarik penandatangan. Kemarin siang, pendukungnya hanya sekitar 19 ribu. Namun hingga 15 Januari 2015 pukul 10.00 jumlah tanda tangan pendukung petisi ini sudah mencapai angka 23.902.
Petisi yang berjudul "Jokowi, jangan 'menutup mata', batalkan pencalonan tersangka korupsi sebagai Kapolri!" ini dibuat pada Ahad, 11 Januari 2015. Petisi itu berisi tuntutan agar pencalonan Budi Gunawan dibatalkan. Sebab, ada kasus korupsi yang menyeret nama Budi.
Emerson juga meminta pemimpin KPK mendukung petisi tersebut. Permintaan itu akan disampaikan kepada KPK hari ini.