Cuaca Buruk, Kerajinan Ikan Asin Terancam Kolaps

Reporter

Kamis, 15 Januari 2015 03:42 WIB

Ilustrasi nelayan melaut pada saat cuaca buruk. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO , Tegal :Cuaca buruk di Laut Jawa berdampak pada mahalnya harga ikan di Kota Tegal, Jawa Tengah. Akibatnya, sebagian perajin ikan asin terpaksa menghentikan produksinya. "Dari 87 perajin ikan asin di Kota Tegal, tinggal 30 perajin yang masih beroperasi," kata ketua kelompok perajin ikan asin Cahaya Semesta, Gunaryo, pada Rabu, 14 Januari 2015.

Gunaryo mengatakan harga ikan merangkak sejak dua pekan lalu akibat banyaknya nelayan yang menganggur karena tingginya gelombang di Laut Jawa. Saat cuaca normal, dia berujar, tiap hari ada 25 kapal yang melelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Tegal. Tiap satu kapal mendaratkan ikan sekitar 60 ton. (Baca:Susi Kesal Jutaan Ton Ikan Dirampok Tiap Tahun)

Adapun pekan ini hanya dua hingga lima kapal berukuran di atas 50 gross ton (GT) yang bisa melelang ikan. Minimnya stok ikan menjadi rebutan pedagang. Walhasil, harga ikan melambung. Ikan layang yang semula hanya Rp 4,5 juta naik jadi Rp 6,8 juta per 500 kilogram. Harga ikan bentong naik dari Rp 8 juta jadi Rp 10 juta per 500 kilogram.

Harga ikan sero naik dari Rp 3,5 juta jadi Rp 4,5 juta per 500 kilogram. Sedangkan Harga Ikan banyar naik dari Rp 7 juta jadi Rp 8,2 juta per 250 kilogram. "Tidak semua perajin ikan asin mampu menebus harga ikan semahal itu," ujar Gunaryo. Selain karena mahalnya harga ikan, para perajin ikan asin juga tidak berproduksi karena hujan terus mengguyur. (Baca:Menteri Susi: Tahun Depan Swasembada Garam )

Saat cuaca normal, proses pengeringan ikan asin hanya membutuhkan waktu satu hari. Kini, ikan asin baru kering setelah dijemur selama tiga hari. Tiga ton ikan diolah menjadi dua ton ikan asin. Gunaryo menambahkan, tiap satu perajin bisa memproduksi antara satu hingga delapan ton ikan asin per hari.

Khusus untuk kerajinan ikan asin milik Gunaryo, tiap dua hari sekali bisa mengirim enam ton ikan asin ke Bogor, Jakarta, dan Karawang. "Sudah tiga hari kami tidak berproduksi. Sepekan ini baru mengirim dua ton ikan asin," kata Gunaryo. Dia memperkirakan kelangkaan ikan berlangsung hingga Maret.

Lamanya masa paceklik ikan menyebabkan para buruh kerajinan ikan asin terancam kehilangan pekerjaan. Tiap satu perajin rata-rata mempekerjakan enam buruh. "Kalau 50 kerajinan ikan asin berhenti berproduksi, berarti ada 300 buruh yang menganggur. Sebagian beralih jadi buruh tani," ujar Gunaryo.

Seorang buruh di sentra industri ikan asin Kelurahan Tegalsari, Agus, 32 tahun, masih tetap bekerja meski stok ikan terus menipis. "Tapi mungkin tidak lama lagi juga menganggur. Sudah ada lima rekan kerja yang berhenti sementara menunggu pasokan ikan lancar," ujar buruh dengan upah Rp 45.000 per hari itu.

DINDA LEO LISTY



Baca juga:
Budi Gunawan Tersangka, Gerindra Sebut Bibit-Chandra

Anggun Jadi Juri Asia's Got Talent

Main Sepak Bola Sejak SMP Picu Gegar Otak

Djarot Semprit Perizinan 7-Eleven





Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

6 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

9 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

10 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

13 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

14 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

20 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

24 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

33 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

42 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

44 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya