Anggota DPR: Apakah Budi Gunawan Ingin Mundur?  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 14 Januari 2015 14:23 WIB

Calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan mengikuti fit and proper test bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan,14 Januari 2015. KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus transaksi mencurigakan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Kepala Polri, Budi Gunawan, di Komisi Hukum DPR memasuki sesi tanya-jawab. Sejumlah anggota Komisi menyinggung soal status Budi Gunawan sebagai tersangka perkara suap, yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. (Baca: Budi Gunawan Dicegah Pergi ke Luar Negeri.)

Di antara sejumlah anggota Dewan tersebut, ada menganggap penetapan status tersangka itu bermuatan politis. "Saya mempertanyakan langkah KPK itu. Kenapa menjadikan tersangka ketika seseorang sedang dicalonkan dalam suatu jabatan. Apakah ini ada upaya penjegalan?" kata Bambang Soesatyo, politikus Fraksi Golkar, Rabu, 14 Januari 2015.

Rio Capella dari Fraksi Nasdem juga menyindir KPK dalam uji kelaikan itu. "Kalau Anda nanti menjadi Kepala Polri, bagaimana cara Anda mencegah munculnya menjadi kepentingan kelompok untuk menjegal seorang dengan cara menjadikan tersangka?" kata Rio Capella saat bertanya kepada Budi Gunawan.

"Itu bisa jadi dendam politik. Ketika, misalnya, saya tidak suka pada orang, saya jadikan tersangka. Tanpa perlu mencari bukti, keterangan saksi, dan tanpa pemeriksaan. Apakah begitu cara Anda menjadi Kepala Polri nanti," kata Rio berapi-api. (Baca: Budi Gunawan Dijerat, Jokoei Kelabakan.)

Rio Capella juga mempertanyakan sinergitas antarlembaga di pemerintahan bila Budi terpilih sebagai Kepala Polri. "Bagaimana Anda menghilangkan kepentingan-kepentingan lembaga sehingga tak terjadi kepentingan politis?" kata Rio.

Sidang uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan dipimpin Aziz Syamsudin dari Golkar yang dimulai pukul 09.40 WIB. Sidang diawali dengan pemaparan visi-misi Budi Gunawan, lalu dilanjutkan dengan tanggapan dan pertanyaan dari anggota Komisi Hukum. Sidang sempat diskors untuk istirahat dan dimulai kembali pukul 13.00 WIB.

Dalam sesi pertama, sebelum sidang diskors, anggota Fraksi PKS, Aboebakar Al Habsy, menanyakan apakah Budi punya keinginan mundur sebagai calon Kepala Polri karena telah ditetapkan sebagai tersangka. "Apakah ada keinginan untuk mundur? Walaupun Saudara ditunjuk oleh Presiden dan kami tetap melaksanakan proses uji kelayakan."

Aboebakar juga mempertanyakan masalah jilbab bagi polisi wanita. "Bagaimana sikap Anda? Saya berharap polwan muslim bisa berjilbab karena menjalankan perintah agama," kata Aboebakar.

INDRI MAULIDAR

Terpopuler
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Tiga 'Dosa' Ini Melilitnya
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'
Akhirnya, KPK Jadikan Budi Gunawan Tersangka

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

23 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya