TEMPO.CO, Lumajang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang dan Komando Distrik Militer 0821 menerima laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru ihwal ruang kawah Jonggring Seloka yang tak lagi mampu menampung suplai material vulkanis dari dalam. Laporan ini diterima langsung Kepala BPBD Lumajang Ribowo dan Komandan Kodim 0821 Letnan Kolonel Imam Purnomo Hadi saat bertandang ke Pos Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat, 9 Januari 2015. (Baca: Guguran Lava Pijar Semeru Makin Sering Tampak)
Menurut informasi yang diterima Tempo, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Suparno yang menyampaikan kondisi terkini aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini. Laporan ini juga didengar oleh Pembantu Letnan Satu Sugiyono, Pelatih Kepala SAR Kabupaten Lumajang. Informasi tersebut disampaikan Suparno di ruang tamu Pos PGA Semeru di Gunung Sawur. "Pada malam hari, puncak Mahameru terlihat membara," begitu kata Suparno.
Suparno juga mengatakan hal ini menunjukkan pertumbuhan kubah lava yang terus terjadi. Gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini memiliki karakter yang berbeda dengan gunung api lain di Indonesia. Kalau gunung api lain, ketika terjadi gempa tremor dua kali saja, kemungkinan besar bisa langsung meletus. Sedangkan Gunung Semeru, kendati muncul tremor hingga lebih dari sepuluh kali, penampakannya begitu-begitu saja. (Baca: Awas, Enam Gunung Api Ini Berstatus Siaga)
"Tidak bisa dipastikan karena sewaktu-waktu letusan bisa terjadi," katanya. Karena itu, bencana primer Semeru ini tidak bisa dipastikan. Sedangkan bencana sekundernya yakni lahar hujan, lebih bisa diprediksi. Apabila terjadi hujan di puncak atau lereng Semeru, dalam waktu tak terlalu lama kemudian, air hujan yang membawa serta material vulkanis akan mengalir di daerah aliran sungai di bawahnya.
Kepada Tempo, Suparno mengatakan status aktivitas vulkanis Gunung Semeru saat ini masih tetap di tingkat waspada. Dia meminta warga di daerah rawan bencana selalu meningkatkan kewaspadaan mengingat guguran awan panas sewaktu-waktu bisa terjadi. "Masih tetap waspada," kata Suparno. Ihwal puncak Mahameru yang sering tampak membara ini diakui sejumlah warga di Desa Oro-oro Ombo. "Tak jarang disertai guguran material pijar hingga ke kaki gunung," kata Rum, warga Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca berita lainnya:
Jokowi Tunjuk Budi Gunawan, Kapolri Cacat Bawaan
Gaya Hidup Budi Gunawan Jadi Perhatian
Jokowi Tunjuk Budi Gunawan Cepat, Mengapa?
Budi Gunawan Bermasalah, Ini Saran untuk Jokowi
Diancam Bom, Kantor VoA Indonesia Gelap Gulita
Berita terkait
3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung
7 hari lalu
Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.
Baca SelengkapnyaSekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung
7 hari lalu
Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
11 hari lalu
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSeluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan
14 hari lalu
Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.
Baca SelengkapnyaAdhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur
16 Februari 2024
Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPerkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa
31 Desember 2022
Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBeji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung
22 Desember 2022
Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta
2 Oktober 2022
Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya
29 Juli 2022
Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.
Baca SelengkapnyaBerstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi
28 Juli 2022
Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.
Baca Selengkapnya