TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan ketakutannya bila harus berkunjung ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia merasa publik langsung mengasumsikan negatif bila pejabat pemerintah terlihat sedang berada di gedung komisi antirasuah itu. (Baca: Menteri Nila Usul Ganti Nama Rumah Sakit Jiwa)
Masa awal menjabat sebagai menteri, kata Nila, wartawan terus menakut-nakutinya menanyakan kenapa ia tak kunjung melaporkan jumlah harta kekayaan ke KPK. "Saya jadi takut sendiri ke KPK. Karena tidak berani, saya minta formulirnya saja yang dikirimkan ke kantor," kata dia saat memberikan sambutan di acara deklarasi antikorupsi di kementeriannya, Jumat, 9 Januari 2015. (Baca: Lima Agenda Utama Menteri Kesehatan)
Namun, kata dia, begitu formulir harta kekayaannya dikirim kembali ke KPK, ia rupanya menjadi yang pertama melaporkan harta kekayaan dibanding menteri-menteri lain. "Mungkin itu karena hartanya tidak banyak, jadi cepat ngisinya," kata dia disambut tawa bawahannya.
Tujuan Menteri Nila bercerita hal itu adalah demi meminta komitmen bawahannya di Kemenkes untuk menjalankan birokrasi yang bersih. "Pejabat publik memang takut ke KPK untuk lapor-lapor," kata dia. "Namun, ingatlah. Kalau kita tidak ke KPK sekarang, keluarga, anak, dan cucu kita akan dipanggil juga nantinya oleh mereka untuk mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan."
Kementerian Kesehatan hari ini mendeklarasikan antikorupsi dan komitmen melaksanakan pembangunan kesehatan yang baik dan bersih. Mengenakan pakaian putih, Menteri Nila, delapan pejabat eselon satu, dan sekitar seratus pegawai hadir dalam deklarasi itu.
Deklarasi tersebut disaksikan pula oleh penasihat KPK Suwarsono. Ia mengaku sangat mengapresiasi langkah pencegahan ini. "KPK tidak mungkin memberantas korupsi sendiri. Jadi bantuan dari relasi sangat diperlukan," kata Suwarsono.
INDRI MAULIDAR
Terpopuler
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur
Penyelam Belut Air Asia Jumpa Hiu: Assalamualaikum
Beresi Kisruh Penerbangan, Jonan Ikuti Cara Susi
Berita terkait
Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
11 menit lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
12 jam lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
12 jam lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
14 jam lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
14 jam lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
15 jam lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
18 jam lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaProfil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah
20 jam lalu
PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir
21 jam lalu
Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar
23 jam lalu
Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.
Baca Selengkapnya