Surveyor Temukan Obyek Mirip Sayap Air Asia  

Reporter

Jumat, 9 Januari 2015 09:34 WIB

Kapal Nasional Geosurvey dan sebuah helikopter milik Basarnas, dalam proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di laut Jawa, 8 Januari 2015. Proses pencarian korban dan kotak hitam masih terus berlangsung. AP/Adek Berry

TEMPO.CO, Laut Karimata - Tim surveyor menemukan obyek yang diduga salah satu sayap sebelah kanan pesawat. Namun temuan ini belum dinyatakan sebagai bagian dari puing pesawat Air Asia QZ8501. ”Bentuknya mirip sekali dengan ekor,” ujar Koordinator Keamanan dan Keselamatan Misi Dodik Parulian Silalahi, Kamis, 8 Januari 2015.

Temuan berukuran 2 x 2 x 1,5 meter tersebut terletak sekitar 1,5 kilometer dari keberadaan ekor pesawat Air Asia QZ8501. Ekor pesawat ditemukan tim penyelam TNI AL dan surveyor pada Rabu, 7 Januari 2015, pukul 10.35 WIB, di sekitar Laut Karimata, Kalimantan Selatan.

Temuan yang mirip sayap pesawat itu terpindai dari teknologi side scan sonar dan multibeam echo sounder. Kedua alat ini merupakan upaya pengindraan bawah laut yang bertujuan untuk memperoleh gambaran terhadap bentuk permukaan (topografi) dasar perairan. Menggunakan data hasil pengukuran kedua teknologi ini memudahkan pemetaan kondisi dasar laut.

Pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di perairan sekitar Tanjung Pandan, Belitung, Ahad pagi, 28 Desember 2014. Air Asia QZ8501 membawa 155 penumpang dan 7 awak. (Baca: Cari Korban Air Asia Hari Ke-12, Total 44 Jenazah)

Menurut Dodik, obyek yang diduga sayap pesawat itu sebenarnya sudah ditemukan sejak Rabu, 7 Januari 2015, pada pukul 03.00 WIB. Pada hari ini, kata dia, penyelam TNI AL akan turun langsung memastikan temuan tersebut. Di kapal MGS Geosurvey—kapal yang membantu pencarian pesawat, terdapat tujuh penyelam yang sudah bersiaga.

Pada Jumat pagi ini, tim juga menargetkan bisa mengangkat bagian ekor pesawat nahas tersebut. Kepala Badan Search and Rescue Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo berharap kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 yang diduga masih berada di bagian ekor pesawat itu segera ditemukan dan diangkat ke permukaan. (Baca: Olah Kotak Hitam Air Asia, Bagaimana Prosesnya?)

Menurut dia, misi pencarian kotak hitam atau black box tidak maksimal karena terkendala arus bawah laut dan tinggi gelombang. Rencananya, ekor pesawat akan diangkat menggunakan floating baloon atau crane. (Baca: Begini Skenario Pengangkatan Ekor Air Asia)

ROBBY IRFANY



Terpopuler:
Interupsi Khotbah Jumat, FPI: Itu Kurang Beradab
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
Soal Charlie Hebdo, Ini Kata Penulis Ayat Setan
4 Kartunis Nyentrik Korban Serangan Charlie Hebdo




Berita terkait

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

12 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

13 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

16 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

22 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

30 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia menyediakan 62 penerbangan tambahan atau sekitar 11.160 kursi pada arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

33 hari lalu

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

Maskapai penerbangan AirAsia memberikan diskon tiket penerbangan langsung ke luar negeri. Harga mulai Rp 389.000.

Baca Selengkapnya

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

33 hari lalu

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

36 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

43 hari lalu

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya