Ribut Izin Terbang, Menteri Jonan Mengadu ke KPK
Editor
Yosep suprayogi koran
Jumat, 9 Januari 2015 02:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan curhat soal sulitnya menangani dunia penerbangan dibandingkan perkeretaapian. Padahal mengurus PT Kereta Api Indonesia bagi Jonan sudah sulit.
"Mas, saya pikir urus PT KAI ruwet, ternyata urusan udara lebih ruwet lagi," kata Bambang menirukan ucapan Jonan, di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Januari 2014.
Kementerian Perhubungan tengah menginvestigasi masalah perizinan maskapai Air Asia rute Surabaya-Singapura dan sejumlah maskapai lain. Rencananya, hari ini, Jumat, 9 Januari, hasil investigasi itu akan diserahkan kepada KPK untuk dipelajari. (Baca: Beresi Kisruh Penerbangan Jonan Ikuti Cara Susi)
Bambang mengatakan, jika KPK menemukan adanya penyelewangan proses perizinan penerbangan yang melibatkan penyelenggara negara, Bambang mengatakan KPK akan menanganinya. "Kalau memang masuk (penyelenggara negara), potensial ditangani KPK," kata Bambang.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah membekukan Air Asia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura yang dinilai melanggar izin. Pesawat ini tidak seharusnya terbang pada hari Minggu seperti saat mengalami kecelakaan pada 28 Desember lalu. Soalnya, Dirjen Perhubungan Udara hanya memberi izin terbang Air Asia rute Surabaya-Singapura pada hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. (Baca: Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?)
Kementerian Perhubungan telah menonaktifkan pejabat pada otoritas bandara karena dinilai lalai menjalankan tugas sebagai Koordinator Unit Pelaksana Slot Time di Bandara Juanda. Pejabat yang juga dinonaktifkan adalah Principal Operations Inspector (POI) Kementerian Perhubungan untuk Air Asia.
Menteri Jonan juga tengah mengaudit izin rute penerbangan yang dimiliki seluruh maskapai nasional. Ia tak mau pengawasan izin rute hanya formalitas dari maskapai ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan lewat Indonesia Slot Coordinator. (Baca: Jonan: Dirjen Perhubungan Udara Bubarkan Saja)
"Kalau izin dari Slot Coordinator sudah cocok dengan Dirjen Perhubungan Udara, lalu kami cek dari sudut lain, ada permainan enggak?" kata Jonan seusai meninjau posko pencari pesawat Air Asia QZ8501 di Pangkalan Bun, Rabu, 7 Januari.
SINGGIH SOARES | PUTRI ADITYOWATI
Terpopuler
10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial
PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?
Penyerang 'Pembalasan Nabi' Charlie Hebdo Tewas
'Pembalasan Nabi', Penyerang Charlie Hebdo Terekam
Analisis BMKG Soal Mesin Air Asia Beku Keliru
Jonan Menggebrak, Citilink Tidak Kaget