Komnas HAM Bentuk Tim Usut Kasus Paniai  

Reporter

Kamis, 8 Januari 2015 20:00 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia membentuk tim penyelidik untuk mengusut dugaan pelanggaran hak asasi dalam penembakan warga sipil di Enarotali, Paniai, Papua. Menurut Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Natalius Pigai, pembentukan tim diputuskan dalam sidang paripurna Komnas HAM pada Selasa, 7 Januari 2015.

Natalius mengatakan, selain dia, sejumlah komisioner lain juga masuk ke tim tersebut. Mereka adalah Maneger Nasution, Hafid Abbas, dan Siti Noor Laila. Tim juga akan diisi sejumlah tokoh Papua, unsur TNI, dan aktivis hak asasi. ”Tim diketuai Maneger Nasution dan mulai bekerja pada Rabu ini,” ujar Natalius di kantornya, Kamis, 8 Januari 2015. (Baca: Jokowi Ingin Kasus Paniai Diusut Tuntas)

Keputusan ini bermula dari peristiwa tertembaknya lima warga sipil di Paniai pada 8 Desember 2014. Polisi dan TNI telah melakukan investigasi atas kasus tersebut, namun hingga saat ini belum diketahui pelakunya. Menurut Ketua Dewan Adat Paniai John Gobay, kasus ini berawal pada Ahad, 7 Desember 2014, sekitar pukul 24.00 WIT. Saat itu sebuah mobil Toyota Fortuner hitam melintasi perbukitan Togokotu, Kampung Ipakiye, Distrik Paniai Timur, dengan kondisi lampu dimatikan.

Mobil tanpa lampu itu melewati sebuah posko Natal yang di dalamnya ada sejumlah anak muda setempat. Warga mengingatkan pengendara mobil itu. Namun peringatan itu berujung pemukulan. Mobil itu menuju salah satu pos TNI. Esok harinya warga mendatangi Polsek dan Koramil Paniai. Mereka memprotes perlakuan itu dan melakukan perusakan. Saat terjadi aksi itu, terdengar suara tembakan. Ujungnya, lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka. (Baca: Penembakan Paniai Diselesaikan Secara Adat)

Natalius mengatakan tim bentukan Komnas HAM itu bertugas melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan berbagai bukti berupa informasi, data, dan fakta serta melakukan penyelidikan khusus terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat. ”Tim juga menyelidiki pemenuhan unsur-unsur komando, terencana, dan sistematis sebagai bagian dari tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000,” kata Pigai. (Baca: Komnas HAM: Anggota TNI Penembak Warga Paniai)

Menurut dia, tim akan bekerja menyelidiki kasus tersebut selama tiga bulan. ”Hasilnya akan dilaporkan dalam sidang paripurna Komnas HAM pada April 2015,” kata Pigai.




PRIHANDOKO




Terpopuler:



















Advertising
Advertising

Berita terkait

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

4 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

4 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

4 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

5 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

5 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

5 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

5 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

5 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

5 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya