Sejumlah penyelam merapat ke KRI Banda Aceh saat pencarian korban jatuhnya AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, 4 Januari 2015. 47 penyelam dari berbagai satuan TNI-AL bergabung untuk mencari korban QZ8501. REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Selat Karimata - Tim TNI Angkatan Udara dengan pesawat CN 2905 mendeteksi tumpahan minyak di Selat Karimata. Tim melihat sebagian permukaan air laut berwarna oranye kebiruan. Walau begitu, belum dapat dipastikan bahwa di kedalaman laut terapat serpihan badan AirAsia QZ8501.
"Ada warna kuning oranye seperti minyak. Padahal sebelah sana biru," kata salah satu anggota tim, Sersan Satu Suhardi Pitoyo, sambil menunjuk titik pengamatan, Selasa, 6 Januari 2015. Permukaan air yang berwarna oranye tampak terpisah dari air laut yang berwarna biru. Air yang tercampur minyak terus menyebar terdorong arus laut. (Baca: Rute Air Asia, Indikasi Permainan Izin Menguat)
Pilot Mayor Penerbang Setiawan menerbangkan pesawat di atas ketinggian 1.000-2.000 kaki, sehingga permukaan air laut terlihat dekat. Pesawat berputar-putar di atas Selat Karimata lebih dari satu jam.
Tim juga sempat melihat beberapa benda berwarna merah yang terapung, entah ganggang atau benda lain. Sebab, penerbang tak bisa memastikan jenis benda itu. (Baca: Cina Bergabung Cari Black Box Air Asia QZ8501)
"Difoto saja, zoom yang mentok," kata Suhadi sambil meminta wartawan memotret kondisi permukaan laut. Tak ada satu pun kapal yang berpatroli di sekitar tumpahan minyak tersebut.
Pagi ini, pesawat lepas landas dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma pada pukul 06.00 WIB dengan mengangkut rombongan tim Palang Merah Indonesia, peneliti dari Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi, serta beberapa wartawan, termasuk Tempo. Pesawat tak langsung mendarat di Pangkalan Bun. (Baca: Detektor Gempa Bisa Deteksi Pesawat Jatuh)
Hari ini adalah hari ke-9 pencarian pesawat dan korban kecelakaan AirAsia QZ8501. Tim gabungan Badan SAR Nasional terus mencari 125 penumpang yang belum ditemukan. Selain itu, tim SAR memburu kotak hitam berisi percakapan pesawat sebelum hilang kontak dari pengontrol Bandara Juanda Surabaya pada Ahad pagi, 28 Desember 2014.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
14 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
30 hari lalu
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.