TEMPO.CO, Kupang - Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Stef Ratu Udju mengingatkan para pilot dan operator penerbangan untuk mewaspadai cuaca buruk yang melanda wilayah itu. "Penerbangan masih beroperasi seperti biasa, namun pilot harus mewaspadai cuaca buruk yang melanda NTT," kata Stef kepada Tempo, Selasa, 6 Januari 2014. (Baca: Cari Air Asia,Ini Bantuan Warga Kotawaringin Barat)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca buruk akan melanda NTT. Cuaca buruk yang diperkirakan terjadi berupa hujan lebat disertai angin kencang berkecepatan minimal 30 kilometer per jam. Menurut Stef, peringatan dini dari BMKG bukan larangan bagi penerbangan dan pelayaran untuk berhenti beroperasi. (Baca: Rute Air Asia Ilegal, AP I Klaim Dikambinghitamkan)
Karena itu, Stef mengingatkan, walaupun sudah mengantongi izin terbang atau layar, para pilot atau nakhoda harus punya feeling untuk melanjutkan perjalanan atau tidak. "BMKG dan Dinas Perhubungan hanya mengimbau saja, namun keselamatan yang paling utama," ujarnya. (Baca: Maskapai Penuhi 5 Syarat Ini untuk Dapat Terbang)
Akibat cuaca buruk, pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan 1830 rute Kupang, Labuan Bajo, dan Ende dikabarkan gagal mendarat di Bandara Aroeboesman, Ende. Pesawat tersebut akhirnya melanjutkan perjalanan ke Kupang. (Baca: Ini 2 Jurus Terakhir Identifikasi Korban Air Asia)
Selain itu, lima penerbangan dari Bandara El Tari, Kupang, ke sejumlah lintasan dibatalkan. Salah satunya, penerbangan ke Bandara Mali, Alor, sebanyak dua kali yang dilayani pesawat Trans Nusa batal terbang karena cuaca buruk. (Baca juga: Riset BMKG: Air Asia Jatuh karena Mesin Beku)
YOHANES SEO
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?
Apa Kata Gerrard Setelah Jadi Pahlawan Liverpool?
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Berita terkait
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia
9 jam lalu
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Baca SelengkapnyaDasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat
14 jam lalu
Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.
Baca Selengkapnya4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG
22 jam lalu
Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
1 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
1 hari lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca SelengkapnyaCara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas
1 hari lalu
BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.
Baca SelengkapnyaHari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang
1 hari lalu
Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.
Baca SelengkapnyaGempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
1 hari lalu
BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.
Baca SelengkapnyaPotensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan
2 hari lalu
Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar
Baca SelengkapnyaIntensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana
2 hari lalu
Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.
Baca Selengkapnya