Kelebihan Beban, Unibraw Kembangkan Kampus II
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Senin, 5 Januari 2015 20:23 WIB
TEMPO.CO, Malang - Universitas Brawijaya (Unibraw), Kota Malang, mengembangkan kampus II di Jalan Dieng untuk mengurangi beban kampus pusat di Jalan Veteran. Pembangunan gedung sembilan lantai di lahan seluas delapan hektare itu bertujuan membagi mahasiswa di kampus pusat yang jumlahnya sekitar 60 ribu.
"Untuk membangun kampus II, dibutuhkan dana sekitar Rp 60 miliar," kata Rektor Universitas Brawijaya, Mochammad Bisri, Senin, 5 Januari 2015. (Baca berita lainnya: Unibraw Batalkan Nobar Beberapa Film Tentang HAM )
Setelah dikembangkan, kampus Universitas Brawijaya tersebut diperkirakan mampu menampung 12 ribu mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan dan kelas vokasi. Selama ini, para mahasiswa Unibraw tersebar di kampus pusat, kampus dua, kampus tiga di Griya Shanta Malang, kampus empat di Kediri, dan kampus lima di Jakarta.
Kampus pusat sendiri akan dikembangkan dengan konsep green campus. Prakteknya, mahasiswa dilarang menggunakan kendaraan bermotor di dalam area kampus. Apalagi lalu lalang mahasiswa turut menyumbang kemacetan di tengah kota.
Adapun kampus Unibraw di Kediri, kata Bisri, juga akan dikembangkan bersama pemerintah daerah setempat. Luas lahan yang tersedia 20 hektare, sedangkan kebutuhan ideal mencapai 30 hektare. Dengan demikian, dibutuhkan tambahan lahan untuk keperluan pendidikan, belajar, dan penelitian. (Baca: Pembangunan Kampus Unibraw di Kediri Dipercepat )
"Universitas Brawijaya hanya menyiapkan perguruan tinggi baru di Kediri. Terserah nanti, diberi nama sendiri," katanya. Menurut dia, wilayah Kediri dan sekitarnya membutuhkan perguruan tinggi berkualitas. Potensi sumber daya manusia di sana cukup baik, dia melanjutkan, namun fasilitas pendukung belum optimal.
Bisri menargetkan Universitas Brawijaya bisa sejajar dengan perguruan tinggi bergengsi di dunia dalam hal kualitas. Universitas Brawijaya telah membuka sembilan program gelar bersama atau joint degree bareng perguruan tinggi di luar negeri. Di antaranya dengan dua kampus di Taiwan, yakni National Central University dan National Pingtung University of Science and Technology.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler Lainnya:
Kayle Jadi Korban Air Asia QZ8501, Siapa Dia?
Air Asia QZ8501 Tak Diizinkan Terbang Ahad Lalu
Sangat Berani, Tim SAR Indonesia Dikagumi Amerika
Fans Instagram Tuding Madonna Rasis, Ini Sebabnya
Hasil Pertandingan Sepak Bola Senin Dinihari