Petugas memeriksa peti jenazah yang akan dipergunakan korban pesawat AirAsia QZ8501 di RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 1 Januari 2015. Basarnas telah menemukan 9 jenazah korban yang akan di terbangkan menuju RS Bhayangkara, Surabaya untuk di indenfiksi lebih lanjut. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Sidoarjo - Ketua tim identifikasi korban bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Budiyono, menyatakan pihaknya telah memastikan identitas tiga jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Jenazah tersebut atas nama Grayson Herbert Linalisa, Khuirunnisa Haidar Fauzi, dan Kevin Alexander Soetjipto. (Baca: Cari Korban Air Asia, 'Elang Laut' Terbangkan 4 Jasad)
Saat mengidentifikasi jenazah berkode BOO2 atas nama Grayson Herbert Linalisa, Budi mengaku, tim sempat mengalami kesulitan karena data antemortem dan postmortem tidak cocok. "Namun dengan kerja keras tim, akhirnya jenazah bisa diidentifikasi," kata Budi, Jumat, 2 Januari 2015. (Baca: Cari Air Asia, Kapal Ini Jadi Senjata Ampuh Tim SAR)
Jasad Grayson teridentifikasi setelah tim menganalisis data postmortem primer, yaitu hasil pemeriksaan gigi dan sidik jari. Selain itu, tim juga menemukan kesamaan jenis kelamin serta usia. "Dua data itu kuat dan tidak terbantahkan," kata Budiyono, yang didampingi Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf saat menggelar jumpa pers di Posko Crisis Center. (Baca: Duka Air Asia, Masjid di Surabaya Gelar Salat Gaib)
Adapun jenazah dengan kode BOO4 atas nama Khuirunnisa Haidar Fauzi juga berhasil diidentifikasi atas dasar data postmortem primer dari pemeriksaan gigi dan sidik jari. Selain itu, ada data sekunder berupa kesamaan jenis kelamin, usia, serta tahi lalat yang ada di pundak sebelah kiri. "Saat ditemukan, di tubuh korban masih melekat seragam pramugari, pin AirAsia, name tag serta perhiasan yang sudah dikenali oleh orang tua," katanya. (Baca: Dua Jenazah Korban Air Asia, Pakai Cincin Berlian)
Adapun jenazah ketiga dengan kode BOO6 atas nama Kevin Alexander Soetjipto pun berhasil diidentifikasi berdasarkan data postmortem primer sidik jari dan gigi. Kesimpulan ini juga diperkuat dengan data sekunder berupa kesamaan jenis kelamin, usia, serta tinggi badan. "Data-data ini sudah kuat, sehingga kami berani memutuskan," katanya. (Baca juga: Cari Air Asia, KRI Banda Aceh Terima Koper Hitam)