Pesawat buatan Prancis ini pertama kali diluncurkan pada Maret 1982, dan diterbangkan pertama kali pada 22 Febuari 1987 dan disertifikasi pada 26 Febuari 1988. Pesawat tersebut dilengkapi dengan advanced electronic flightdeck, dengan enam integrated EFIS colour displays dan sistem pengendalian joystick inovatif. AFP PHOTO/Manjunath KIRAN/getty images.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo mengatakan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 akan dilanjutkan hari ini, Senin, 29 Desember 2014. Menurut Bambang, pencarian AirAsia difokuskan di bagian barat Kalimantan yang berhadapan dengan Selat Karimata, serta Bangka Belitung.
Bambang mengatakan pencarian AirAsia akan diutamakan di perairan, karena koordinat terakhir letak pesawat terdapat di wilayah perairan. Pencarian akan mengalami kesulitan, jika AirAsia sudah berada di dasar laut. “Kita belum punya alat untuk mengevakuasi pesawat dari dasar laut,” ujarnya. (5 Teori Hilangnya Air Asia)
Menurut Bambang, Basarnas telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri agar meminjam peralatan evakuasi pesawat dari dasar laut milik negara lain yang lebih canggih. Di antaranya Inggris, Prancis, dan Amerika.
Bambang mengatakan Basarnas mendirikan dua posko utama, yakni di kantor pusat Basarnas dan Pangkal Pinang. Operasional dua posko yang ikut memonitor proses pencarian, langsung dibawah kendali Bambang. “Dua posko itu saya bawahi secara langsung,” katanya, dalam konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin, 29 Desember 2014. (Sebelum Hilang Kontak, Pilot Minta Geser ke Kiri)
Bambang menjelaskan bantuan dari negara lain telah datang, seperti Singapura, Malaysia. Singapura mengirimkan satu pesawat Hercules dan dua kapal. Sedangkan Malaysia satu pesawat Hercules dan tiga kapal. Adapun empat kapal bantuan dari BPPT.
Dalam upaya pencarian pesawat AirAsia, Basarnas tetap menerima semua informasi yang datang dari pihak manapun. “Setiap informasi terlebih dulu dikonfirmasi kebenarannya,” ujar Bambang.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
13 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
30 hari lalu
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.