Presiden RI Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, meluncurkan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat, di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin, 3 November 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah akan menaikkan anggaran program "kartu sakti" Presiden Jokowi tahun depan. Program ini meliputi Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). (Baca: Pencetakan 'Kartu Sakti' Jokowi Mandek)
"Kami siapkan Rp 19,662 triliun," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam rilis, Rabu, 24 Desember 2014.
Tahun depan, pemerintah menargetkan KIS menjangkau 96,4 juta jiwa ditambah 1,7 juta penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), 320 ribu narapidana, serta 8,3 juta cadangan. Sedangkan KKS diharapkan menjangkau 15,8 juta rumah tangga sasaran dan 340 PMKS. (Baca: Berburu Kartu Sakti Jokowi, 6 Kabupaten)
Adapun KIP ditargetkan menjangkau 19 juta siswa Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, ditambah siswa dari Kementerian Agama.
Khofifah menjelaskan, selain menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pemerintah juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program tersebut. "Kami mengapresiasi berbagai pihak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, baik itu media massa maupun dunia usaha," ujarnya. (Baca: 6 Kabupaten Ini Mengantre Dana Kartu Sakti)
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.