Kepala Staf AL (Kasal) Laksama Marsetio memberikan keterangan pers usai memimpim rapat pimpinan (rapim) di Mabes TNI AL (Mabesal), Cilangkap, 23 Desember 2014. Rapat diadakan sebagai kesinambungan pembangunan minimum essential force (MEF) tahap I 2010-2014. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan TNI AL siap membantu pemerintah memulangkan tenaga kerja Indonesia ilegal dari Malaysia. Angkatan Laut telah menyiapkan empat kapal perang untuk digunakan menjemput para TKI ilegal.
"Dalam rapat terbatas (di Istana Negara) yang lalu, saya bilang ke Menteri Ketenagakerjaan (Hanif Dhakiri) kalau kami siap membantu," kata Marsetio kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu, 24 Desember 2014. (Baca: Dirazia Petugas Malaysia, Uang TKI pun Raib)
Empat kapal perang yang disiapkan TNI AL berjenis angkut personel. Menurut Marsetio, masing-masing kapal angkut itu bisa menampung sekitar empat ribu orang.
Selain siap menjemput TKI ilegal di Malaysia, keempat kapal angkut milik TNI juga siagakan untuk sarana mudik gratis Natal dan tahun baru ke sejumlah wilayah. Soal bahan bakar, Marsetio melanjutkan, Angkatan Laut akan mendapat dukungan dana dari Kementerian Perhubungan. (Baca: Malaysia Memuji Indonesia Pulangkan TKIIlegal)
Sebanyak 1.428 TKI akan dipulangkan dengan cara bertahap. Saat ini, mereka ditampung di depo imigrasi, seperti KLIA, Semenyih, dan Bukit Jalil.
Sejak kemarin, sejumlah pesawat angkut C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara menjemput para TKI ilegal kembali ke Jakarta. Para TKI akan diinapkan di embarkasi haji Pondok Gede, Jakarta Timur.