Warga mengamati tumpukan kendaraan ringsek akibat tanah longsor di dusun Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah, 16 Desember 2014. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membangun 147 rumah untuk korban longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan rumah yang akan dibangun adalah jenis RISHA (rumah instan sederhana sehat) tipe 36.
Pembangunan rumah RISHA untuk relokasi korban longsor ini, kata dia, sama seperti yang pemerintah bangun bagi masyarakat korban tsunami. "Kami pakai RISHA dari (produk) Balitbang Kementerian, dua minggu selesai (pembangunannya)," katanya saat ditemui di kompleks Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Selasa, 23 Desember 2014.
RISHA tersebut adalah rumah permanen untuk korban longsor Banjarnegara. Basuki menemukan lokasi longsor tidak hanya di Desa Jemblung, melainkan juga Desa Pencil, Banjarnegara. "Kemarin kami ke sana, itu totalnya ada 147 yang harus direlokasi," katanya. (Baca: Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Resmi Distop)
Dana pembangunan ini akan dialokasi dari anggaran darurat APBN tahun ini. Pembangunan satu unit RISHA diperkirakan menelan investasi Rp 50 juta. Angka tersebut belum termasuk biaya pembebasan lahan. "Untuk sementara, (korban) tinggal di rumah penduduk yang disewakan oleh BNPB," katanya.
Kementerian Pekerjaan Umum akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam pembangunan rumah tersebut. "Kemarin kesepakatannya PU bangun di jalan, yang rumah BNPB. Kalau (seandainya) di BNPB semua enggak apa-apa, kalau di PU semua enggak apa-apa," katanya.
Untuk pembangunan jalan akibat longsor akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum. Dia menuturkan hanya dua titik jalan yang terkena bencana longsor dan sedikit ambles. Dua titik jalan tersebut merupakan jalan utama menuju Dieng. "Kalau jalan enggak (perlu direlokasi) ada dua titik, kami akan perbaiki," katanya.
Basuki telah meminta pemerintah daerah memberikan kepastian lokasi tanah yang akan dibangun rumah tersebut pada minggu depan. Penentuan lokasi saat ini mempunyai dua alternatif yang akan ditentukan oleh bupati. Pada kunjungannya ke Banjarnegara beberapa waktu lalu, Basuki menemukan lahan milik penduduk seluas 19 ribu meter persegi untuk dijadikan lokasi pembangunan rumah itu. (Baca: Korban Longsor Banjarnegara Dapat Santunan)
Pemerintah daerah mengusulkan tempat lain yang lebih representatif untuk pembangunan rumah tersebut. Alasannya, lokasi tersebut berdekatan dengan sekolah, pasar, dan akses angkutan. "Tinggal mereka (pemerintah) akan rapat lagi. Mau di situ atau enggak. Kalau iya, lahannya akan kami beli," katanya.