TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Lucius Karus, menilai tingginya harapan dan optimisme masyarakat kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti disebabkan kinerjanya. Lucius juga mengatakan tingginya optimisme masyarakat itu karena Menteri Susi dipilih dari kalangan profesional nonpartai.
"Sehingga masyarakat sekarang tahu bahwa menteri yang dipilih dari kalangan nonpartai itu lebih baik kinerjanya ketimbang yang dari partai politik," kata Lucius saat dihubungi, Senin, 22 Desember 2014. "Saya kira ini sebagai suatu survei yang sangat membangun." (Baca: 4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan)
Berbeda dengan Susi, harapan masyarakat atas kinerja Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani justru rendah. Menurut Lucius, hal ini karena rekam jejak Puan selama menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
"Nama Puan memang sudah lebih dikenal ketimbang Susi, tapi rekam jejak kerjanya ini yang buruk. Akibatnya, masyarakat wajar kalau pesimistis kepadanya," ujar Lucius. "Salahnya, selama menjabat sebagai Menko, Puan belum bisa menunjukkan kebijakan yang prorakyat." (Baca: Survei: Susi Berprestasi, Puan Tak Dikenali)
Lucius juga mengatakan bahwa hal lain yang menyebabkan rendahnya harapan masyarakat terhadap Puan karena latar belakang partai pengusungnya. Puan, kata Lucius, dipilih sebagai menteri bukan karena keahliannya. "Tetapi, karena dia anak yang punya partai, anak Megawati Soekarnoputri, jadi masyarakat menganggap remeh bukan karena keahlian," kata Lucius.
Lembaga survei Cyrus Network mengumumkan empat menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang paling disorot masyarakat. Di antara 34 nama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meraih perhatian tertinggi.
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan terdapat 28,7 persen responden yang optimistis pada kerja Susi Pudjiastuti. Sedangkan 6 persen responden menganggap pemilik maskapai Susi Air ini tidak memberi harapan, dan 65,4 persen tidak tahu sosok Susi.
Lain halnya dengan kinerja Puan Maharani. Lembaga survei Cyrus Network justru menilai kinerja Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu rendah. Puan dianggap tak berkualitas oleh 12,6 persen responden. Hanya 10,9 persen masyarakat yang menganggap Puan berkinerja baik, sementara 76,4 persen lainnya tidak tahu sosok dan kinerja putri Megawati Soekarnoputri itu.
REZA ADITYA
Terpopuler
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya
Gara-gara Tiang Listrik, Wagub Djarot Ngomel
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan