Sudah Digaji Plus Reses, Kerja DPR Masih Minim  

Reporter

Sabtu, 20 Desember 2014 06:30 WIB

Sidang paripurna DPR tandingan di ruang KK 2, kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Tommy A. Legowo, menilai kinerja Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 lebih buruk dibanding sebelumnya. Perpecahan di tubuh parlemen akibat adanya dua koalisi sangat menghambat kerja DPR.

Tommy menyebutkan, dalam masa sidang pertama Oktober-Desember 2014, DPR belum menyerap aspirasi masyarakat. Fungsi legislasi yang dijalankan DPR hanya merevisi satu undang-undang, yakni UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) pada hari terakhir kerja sebelum reses, yakni 5 Desember 2014. Revisi itu merupakan inisiatif Dewan sebagai kesepakatan islah Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat di parlemen. (Baca: DPR Terbelah, Kinerja Lebih Buruk)

Menurut Tommy, DPR belum menjalankan fungsi anggaran karena harus menyesuaikan pembahasan APBN 2015 seusai reses. Mereka hanya menjalankan fungsi pengawasan lewat rapat dengar pendapat umum dengan beberapa kelompok masyarakat, bukan pemerintah.

"Prolegnas dan prioritasnya nihil. RDPU dengan pemerintah juga tak ada, karena ada surat dari Sekretariat Kabinet agar menteri menunda rapat sampai DPR islah. Tetapi mereka sudah menikmati APBN untuk gaji dan reses," kata Tommy di kantor Formappi, Jakarta, Jumat, 19 Desember 2014.

Perpecahan yang terjadi pasca-pemilihan presiden 9 Juli 2014 juga membuat kinerja Dewan tak maksimal. "Fungsi pengawasan terhadap pemerintah berjalan, tetapi dalam kubu yang terbelah. DPR yang harusnya bekerja untuk rakyat justru penuh kepentingan koalisi," kata Tommy.

PUTRI ADITYOWATI

Berita Lain

Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU

Soal Natal, FPI Anggap Presiden Jokowi Murtad

JK Tantang Penyebar Isu Stop Jilbab di BUMN

Bila Paris Hilton Blusukan di WC Umum Indonesia


















Advertising
Advertising

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya