Penenggelaman Kapal, Pengamat: Untuk Shock Therapy

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 20 Desember 2014 04:22 WIB

Zainuddin, tokoh masyarakat pecinta lingkungan (kiri) mendampingi Sahabatnya Menteri Perikanan Dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Di Hutan Bakau Tongke-tongke, Sinjai, Sulawesi Selatan, 16 Desember 2014. Zainuddin adalah penggerak Kelompok Pelestarian Sumber Daya Alam - Aku Cinta Indonesia (KPSD-ACI) Sinjai. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO , Jakarta: Kebijakan penenggelaman kapal asing dinilai belum memberikan manfaat besar bagi pengelolaan sumber daya laut Indonesia. Direktur Center for Oceanography and Marine Technology, Surya University, Alan F. Koropitan, meminta pemerintah memikirkan penyelesaian jangka panjang.

"Menenggelamkan kapal itu hanya bagus untuk shock therapy. Tapi ke depan pemerintah perlu membangun sistem yang tepat," kata Alan ketika dihubungi, Jumat 19 Desember 2014. (Baca: Ke Aceh, Menteri Susi Hanya Sambangi Unsyiah )

Menurut Alan, langkah penindakan saat ini hanya akan menjangkau wilayah yang masuk dalam radar pemantauan. Padahal, perairan laut Indonesia terlalu luas untuk dijangkau patroli petugas. Kondisi itu jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Australia yang mampu menjaga garis wilayah dengan dukungan peralatan yang memadai. "Sistem deteksi kita sering terlambat karena sebaran radar yang belum memadai, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur." (Baca: Ditangkap Menteri Susi, 50 ABK Asing Dideportasi )

Karena itu, kata Alan, pengelolaan kekayaan laut Indonesia perlu dibenahi dengan perbaikan sistem atau yang lebih dikenal dengan istilah monitoring control and survaillance. Sistem MCS mengatur tata kelola laut secara terintegrasi mulai dari masalah perizinan, pendataan, teknologi hingga implementasi penangkapan. "Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan potensi kehilangan kekayaan laut Indonesia yang mencapai 300 trilliun per tahun."

RIKY FERDIANTO






Terpopuler
Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU
Pilot Dimaki Dhani, Garuda: Baru Pertama Terjadi
Soal Natal, FPI Anggap Presiden Jokowi Murtad
Ketua PBNU: Ucapan 'Selamat Natal' Tak Haram

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya