TEMPO.CO, Banjarnegara - Sudah sepekan puluhan korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, tertimbun dalam tanah. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara meminta keluarga mengikhlaskan anggota keluarganya yang menjadi korban tertimbun longsoran.
"Nanti malam akan kami komunikasikan dengan warga, apakah bisa merelakan keluarga mereka yang tertimbun untuk tidak dicari," kata Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, Jumat, 19 Desember 2014.
Ia menuturkan TNI akan membantu jika masih ada keluarga korban yang ingin melakukan pencarian. Menurut dia, evakuasi tahap pertama berakhir hari ini.
Koordinator lapangan evakuasi korban, Letnan Kolonel Infanteri Edy Rohmatulloh, menyatakan TNI siap membantu warga untuk melanjutkan pencarian. "Ini kan tubuh korban yang tertimbun tanah sudah tujuh hari. Kalau bisa, diikhlaskan. Tapi akan kami komunikasikan dulu dengan keluarga korban," katanya.
Ia berujar, selama ini, yang menjadi kendala dalam pencarian korban adalah cuaca buruk. Dalam tiga hari pencarian, tim hanya melakukan pencarian selama setengah hari karena hujan sering turun mulai siang hingga sore. (Baca: Hujan Hambat Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara)
Hingga Jumat siang, tutur dia, jumlah korban yang ditemukan berjumlah 90. Pencarian dihentikan pada siang hari karena hujan turun kembali. Saat ini tim gabungan cenderung memaksimalkan penggunaan 24 alat berat untuk mencari korban.
Pencarian korban, ujar dia, banyak difokuskan pada sektor satu dan empat. Di dua titik tersebut diperkirakan banyak korban yang tertimbun longsoran. "Di situ, arus longsoran berhenti," katanya.
Ia juga menjelaskan, hingga saat ini, tidak ada tambahan pengungsi. Selain dari Karangkobar, pengungsi dari kecamatan lain juga masih banyak yang belum pulang ke rumah. Ia menyebutkan, dari total penduduk Dusun Jemblung berjumlah 294 jiwa, 156 di antaranya dinyatakan selamat.
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo menyatakan segera memperpanjang masa tanggap darurat bencana tanah longsor di kabupaten itu yang akan berakhir pada 21 Desember 2014. "Tanggap darurat bisa diperpanjang setengah bulan lagi karena tidak ada kaitannya dengan evakuasi," katanya. (Baca: Korban Longsor Banjarnegara Dapat Santunan)
ARIS ANDRIANTO
Berita terpopuler:
Soal Natal, FPI Anggap Presiden Jokowi Murtad
Ketua PBNU: Ucapan 'Selamat Natal' Tak Haram