TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Intelijen Badan Narkotika Nasional Komisaris Besar I Made Astawa mengatakan ada empat jaringan internasional yang saat ini menjadi pemasok utama narkoba ke Indonesia. "Jaringan ini menggunakan berbagai macam modus yang berbeda untuk mengedarkan narkoba di dalam negeri," katanya setelah membuka seminar tentang kebijakan narkoba nasional di Jakarta, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca: Narkoba di Lapas, Integritas Petugas Dipertanyakan)
Jaringan itu, pertama, sindikat Afrika Barat yang dikendalikan dari Nigeria. Cara mereka mendistribusikan narkoba sangat hati-hati, yakni dengan membagikan paket berisi tiga-lima kilogram sabu ke sepuluh orang. "Begitu satu orang tertangkap, kerugian mereka tidak terlalu besar karena masih ada sembilan orang lainnya yang memegang puluhan kilogram sabu," kata Made. Jaringan ini mendapatkan sabu dari pabrik di India. (Baca: Menteri Hukum: 6 Bandar Edarkan Narkoba dari Lapas)
Sindikat kedua, menurut Made, datang dari Iran. Jaringan ini kebanyakan mengedarkan narkoba jenis methamphetamine atau narkoba berbentuk kristal yang juga diproduksi di negeri para mullah itu. "Mereka lebih berani mengambil risiko. Setiap kali mendistribusikan, dalam jumlah besar," ujar Made. Ketiga, jaringan narkoba Cina dan Taiwan. Jaringan ini mendistribusikan prekursor atau bahan baku sabu. "Pusat pabrik mereka ada di Guangzhou, Cina," ucapnya.
Sindikat keempat, Made melanjutkan, adalah jaringan Malaysia yang berafiliasi dengan bandar nakoba di Aceh. "Malaysia menjadi tempat transit dari negara produksi, seperti Amerika Latin. Selanjutnya, narkoba didistribusikan lewat Aceh," katanya. Malaysia sendiri, kata Made, menjadi basis pabrik narkoba jenis happy five. Obat ini semula hanya diproduksi di Jepang dan dikenal dengan nama Erimin 5. (Baca: Sindikat Internasional Jadikan Kurir Sebagai Aset)
Itu sebabnya, kata Made, di Aceh dan Medan gampang sekali mendapatkan sabu. "Dari Aceh ini kemudian disebarkan ke Jakarta dan kota-kota lain," kata dia. Keempat sindikat itu saat ini menjadi prioritas BNN. "Pada 2015 nanti keempat jaringan ini kami harapkan bisa dibongkar hingga ke dasar-dasarnya," katanya. (Baca: Terpidana Narkoba Sebabkan LP Penuh)
INDRI MAULIDAR
Baca Berita Terpopuler
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
Kisah Ahok dan Keluarga Saat Diancam Preman Pluit
Rupiah Jeblok, SBY Bela Jokowi
Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU