Akses Jalan Pesisir Garut Selatan Tertutup Longsor
Editor
Eni Saeni
Kamis, 18 Desember 2014 20:00 WIB
TEMPO.CO, Garut - Jalan provinsi menuju pesisir Garut Selatan melalui Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tertutup longsor di sepanjang Kecamatan Talegong, Garut, akibat intensitas hujan yang mulai tinggi, Kamis, 18 Desember 2014. "Ini baru terpantau kemarin sore, mudah-mudahan jangan hujan lagi hari ini, karena tebing di atas sudah mulai retak dengan luas sekitar 1 hektare, ini bisa memicu longsor susulan jika hujan lebat kembali mengguyur," kata Rusmana, petugas Binamarga Kabupaten Garut saat ditemui di lokasi.
Longsor juga menutupi jalan kabupaten di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, jaraknya hanya sekitar 500 meter saja dari titik longsor dari ruas jalan provinsi. Material batu dan tanah menutup akses jalan hingga sebagian badan jalan ambles bersama material longsoran ke Sungai Cikabuyutan di Desa Sukamulya.
Warga berinisiatif untuk membuka jalur yang tertutup dengan menggunakan cangkul dan sekop saja, karena hingga hari kedua setelah longsor pemerintah kabupaten belum mengirimkan alat berat untuk membuka akses jalan tersebut.
Pantauan Tempo, aliran air masih cukup deras mengalir dari titik longsor, batu-batu besar pun masih berserakan di pinggiran jalan yang tengah dibersihkan oleh warga. "Akses tertutup sampai dua hari, hingga aktivitas warga sangat terganggu dan lalu lintas barang pun terhambat, sekarang mau kami coba dilalui mobil setelah jalur cukup bersih," ujar Ade, warga setempat.
Setelah jalan dibersihkan secara manual, beberapa mobil dan truk mencoba untuk melaluinya. Namun kendaraan dengan bobot berat masih terjebak dalam lumpur dan batu hingga terpaksa ditarik dan didorong oleh warga.
Jalur provinsi yang menghubungkan Pangalengan, Talegong, Cisewu, sampai ke Pantai Rancabuaya sepanjang hampir 100 kilometer tersebut merupakan jalur yang membelah tebing perkebunan teh dan perkebunan rakyat.
Kontur tanah berbukit dan cenderung labil saat musim hujan di jalur utama menuju Pantai Selatan Garut baik melalui Pangalengan, Talegong, dan Cisewu, maupun melalui jalur Garut Kota, Cikajang, Cisompet, dan Pameungpeuk, adalah daerah zona merah rawan longsor di Jawa Barat.
Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Gede Suantika mengatakan Garut Selatan berpotensi rawan longsor. Salah satunya, jalan-jalan provinsi di Tarogong, Garut. Daerah di wilayah selatan Garut memang termasuk daerah yang berpotensi gerakan tanah menengah-tinggi. "Kita sudah memeriksanya. Ada beberapa titik longsor di sana," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 18 Desember 2014.
Menurut dia, lembaganya memberi rekomendasi agar aparat pemerintah daerah setempat secepatnya membersihkan jalan jika terjadi longsor. "Saat hujan turun lebat, longsor susulan kemungkinan terjadi lagi," katanya.
AHMAD FIKRI | PRIMA MULIA
Terpopuler:
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal di Mojokerto
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
JK Walk Out, Titiek: Ngambek atau Mau Bobok?