Ratusan Anggota Jemaah Umrah Tertahan di Bangkok  

Reporter

Senin, 15 Desember 2014 21:02 WIB

Beberapa jamaah haji Indonesia menggunakan kursi roda usai mengerjakan ibadah Umrah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, (22/10). Jasa kursi roda tersebut sekitar 150 Riyal dan akan meningkat ketika puncak pelaksanaan ibadah haji. ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 240 orang jemaah umrah asal Indonesia tertahan di Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, sejak Kamis pekan lalu sampai hari ini, Senin, 15 Desember 2014.

Menurut Lookh Mahfudz, bekas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang yang ikut dalam rombongan, anggota jemaah diangkut tiga perusahaan penyelenggara wisata haji dan umrah, yakni PT Sanabil Madinah Barakah (Bandung), PT Mustaqbal (Cirebon), dan PT Baburrahman (Jakarta), masing-masing sebanyak 110, 85, dan 45 orang. Dari 110 anggota jamaah umrah yang dibawa PT Sanabil Madinah Barakah, 35 orang di antaranya berasal dari Kota Malang.


Seluruh anggota jemaah diangkut oleh Business Air, maskapai penerbangan swasta Thailand yang berdiri sejak 2008 dan berkantor pusat di Klongtoey-Nua, Wattana, Bangkok. "Selama ini tidak ada masalah, karena PT Sanabil Madinah Barakah sudah bekerja sama dengan Business Air selama dua tahun. Ko sekarang tiba-tiba Business Air tidak boleh terbang dan kami jadi korbannya," kata Lookh Mahfudz, yang menghubungi Tempo lewat pesan pendek dan surat elektronik.

Ketua Partai Amanat Nasional Kota Malang itu menceritakan, mereka diberangkatkan dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis, 11 Desember 2014, pukul 04.00 WIB dan mendarat di Bangkok pukul 06.30 waktu Thailand.


Seharusnya, kata Lookh, jemaah melanjutkan penerbangan dengan maskapai yang sama ke Jeddah, Arab Saudi, dua jam setelah transit. Namun jemaah harus tetap tinggal di bandar udara sampai sore tanpa makan siang. Setelah mendapat protes dari jamaah, staf Business Air di Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi memberikan pisang dan air mineral.

Akhirnya diputuskan seluruh anggota jamaah umrah dipindahkan ke hotel sampai ada keputusan pasti pemberangkatan. Satu, dua hari ditunggu, tiada kepastian pemberangkatan dari Business Air. (Baca berita lainnya: Ditipu Kiai, Jemaah Umrah Tuntut Uangnya Kembali)


Ada tiga opsi yang ditawarkan Business Air. Pertama, memberangkatkan jemaah secara bertahap dengan maskapai penerbangan lain atas biaya Business Air. Kedua, pemberangkatan menyeluruh bila pesawat tersedia. Ketiga, menunggu sampai hari Senin ini karena pihak Business Air akan menghadap otorita Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi untuk meminta izin pemberangkatan jamaah umrah yang tertahan.


Bila opsi pertama diterima, maka ada anggota jemaah yang diterbangkan ke Dubai, Uni Emirat Arab, Qatar, dan lain-lain, sesuai dengan maskapai yang membawa. Opsi ini ditolak tiga perusahaan penyelenggara umrah lantaran mayoritas anggota jemaah sudah uzur ditambah keterbatasan tour leader. "Kalau tawaran itu diterima, dimungkinkan muncul problem baru, khususnya terkait dengan keselamatan mereka selama perjalanan dan saat mereka transit," kata Lookh.


Advertising
Advertising

Di hari ketiga, jemaah kian cemas lantaran mereka tak mendapat kejelasan pemberangkatan sehingga wakil tiga perusahaan penyelenggara umrah memutuskan untuk melaporkan kejadian yang mereka alami ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok. (Baca: Kepala BNPB Bantah Menipu Jemaah Umrah)


Perusahaan penyelenggara umrah berusaha maksimal, mulai menemui KBRI Bangkok sampai bertemu langsung dengan pemilik Business Air. Namun mereka tidak puas, karena pihak maskapai tidak berani memberikan garansi atau kepastian pemberangkatan. KBRI Bangkok hanya memberikan saran untuk bersabar tanpa upaya maksimal. Padahal, sebagai warga negara Indonesia yang sedang mengalami kesulitan di negara lain, mereka sangat berharap KBRI melindungi mereka.


"Pihak KBRI tak bisa memberikan solusi kecuali saran saja. Hari Jumat, kami mengunjungi KBRI, saat itu ditemui oleh Ibu Santi. Beliau bersedia hadir menemui jamaah di hotel, tapi sampai hari ini tidak muncul," kata Look. (Lihat pula: Jemaah Umrah Asal Lumajang Suspect MERS)


Hingga Senin ini, jamaah belum bisa diterbangkan seperti yang diusahakan Business Air. Dari berbagai keterangan yang didapat Lookh, perusahaan penyelenggara umrah, KBRI Bangkok, serta Business Air, disinyalir tertahannya jemaah umrah merupakan dampak persaingan bisnis dan politik antara Business Air dan Jet Asia. Salah seorang komisaris Jet Asia adalah jenderal dari rezim yang berkuasa sekarang.


ABDI PURMONO


Berita Terpopuler:
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB
Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB
Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'
Sebab Rupiah Jadi Mata Uang 'Sampah'

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Rumah akibat Gempa Situbondo Diharapkan Selesai 3 Pekan

12 Oktober 2018

Perbaikan Rumah akibat Gempa Situbondo Diharapkan Selesai 3 Pekan

Berdasarkan catatan Pemprov Jatim, Soekarwo mengatakan ada sebanyak 210 rumah rusak di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi akibat gempa Situbondo.

Baca Selengkapnya

Gempa Situbondo, Pemda Jatim Bangun RS Sementara di Pulau Sapudi

12 Oktober 2018

Gempa Situbondo, Pemda Jatim Bangun RS Sementara di Pulau Sapudi

Pulau Sapudi adalah wilayah yang paling parah terdampak gempa Situbondo berkekuatan 6,3 SR.

Baca Selengkapnya

Alasan Pasar Mobil Jatim Tetap Stabil Atas Pelemahan Rupiah

15 September 2018

Alasan Pasar Mobil Jatim Tetap Stabil Atas Pelemahan Rupiah

Pasar penjualan mobil di Jawa Timur masih stabil dan tak terpengaruh pelemahan rupiah atas dolar AS

Baca Selengkapnya

AHY Ajak Milenial di Jawa Timur Tidak Golput pada Pemilu

21 Juni 2018

AHY Ajak Milenial di Jawa Timur Tidak Golput pada Pemilu

Menurut AHY, generasi milenial sangat penting untuk sadar dan berpartisipasi dalam politik, seperti berpartisipasi dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya

Hasil UN SMP 2018 Turun, Jawa Timur Minta Soal Dipermudah

25 Mei 2018

Hasil UN SMP 2018 Turun, Jawa Timur Minta Soal Dipermudah

Hasil UN SMP 2018 Jawa Timur, kata Saiful, masih cukup baik dibandingkan dengan daerah lain. "Jatim masih cukup baik, bayangkan yang di luar Jawa."

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Data Ahli Waris Korban Crane Jatuh di Masjidil Haram

16 Mei 2018

Saudi Minta Data Ahli Waris Korban Crane Jatuh di Masjidil Haram

Arab Saudi telah meminta KBRI Riyadh, Arab Saudi, data keluarga ahli waris korban crane jatuh di Masjidil Haram untuk mendapat santunan

Baca Selengkapnya

PWNU Jatim Desak Kepolisian Usut Tiga Penyerangan Ulama

20 Februari 2018

PWNU Jatim Desak Kepolisian Usut Tiga Penyerangan Ulama

Sejak sepekan ini serangkaian penyerangan tokoh agama/ ulama dan tempat ibadah terjadi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya