Simbol Nazi di piring yang ditemukan oleh arkeolog Indonesia, di kapal selam Jerman pada Perang Dunia Kedua yang tenggelam di perairan laut Jawa. Tim Arkeolog Indonesia dibantu penyelam dari Kopaska TNI AL, kata Bambang Budi Utomo, kepala tim peneliti di National Archaeology Centre yang menemukan kapal, mengatakan "Ini merupakan temuan yang luar biasa dan pasti akan memberikan informasi yang berguna tentang apa yang terjadi di Laut Jawa selama Perang Dunia II." (dailymail)
TEMPO.CO,Jakarta - Keberadaan tentara Nazi pimpinan Adolf Hitler di Indonesia terlacak dengan berdirinya sebuah tugu yang terletak di Cikopo, Bogor. Tugu ini bertuliskan "Deutscher Soldatenfriedhof". Tugu peringatan ini didirikan untuk mengenang skuadron Jerman di Asia Timur yang binasa dalam Pertempuran Falkland, kawasan kepulauan di Amerika Selatan, pada 1914. (Kedutaan Minta Bangkai Kapal Selam Nazi Dirawat )
Di kaki tugu terukir tulisan: “ERRICHTET VON EMIL UND THEODOR HELFFERICH 1926”. Emil Helfferich (1878-1972) merupakan niagawan asal Jerman yang menjejakkan kaki di Batavia untuk pertama kalinya pada 1903. Ia juga pemrakarsa berdirinya perhimpunan warga Jerman di Hindia Belanda. Saudaranya, Karl Theodor Helfferich (1872-1924), merupakan politikus dan ekonom kenamaan Jerman. (Misteri Dua Tengkorak di Bangkai Kapal Selam Nazi)
Berdasarkan artikel yang ditulis sejarawan Jerman, Herwig Zahorka, kakak-adik asal Jerman tersebut membeli tanah seluas 900 hektare di Sukaresmi dan membangun perkebunan teh di atasnya. Pada 1926, mereka membangun tugu untuk mengenang teman-temannya yang gugur dalam Perang Dunia I. Situs bersejarah ini dirawat oleh Kedutaan Besar Jerman di Jakarta.
Di depan tugu ini berjejer rapi makam dengan nisan salib. Total, ada sepuluh nisan anggota pasukan Nazi di era Hitler. Delapan di antaranya memuat identitas, seperti nama dan jabatan, sedangkan dua sisanya unbekannt atau tak dikenal.
Dua dari sepuluh serdadu itu merupakan awak U-boat, kapal selam Nazi Jerman yang masyhur saat Perang Dunia II. Mereka adalah Ob. Lt U. LI Dr. Ing. H. Haake, awak U-196 yang tewas karena kapal selamnya terkena ranjau laut di Selat Sunda, dan Ob. Lt. z. S. Friedrich Steinfeld, awak U-195 yang tewas sebagai tawanan perang Sekutu di Surabaya.