Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi berada di posisi kedua bandara terburuk di dunia. Dikunjungi oleh jutaan jemaah haji tiap tahunnya, jelas menjadikan bandara ini sangat penuh. Petugas bandara juga disebut-sebut berkelakuan buruk. Ketersediaan kursi di ruang tunggu juga sangat terbatas. AMER HILABI/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agam Lukman Hakim Saifuddin memperkirakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2015 membengkak. Sebab ada beberapa komponen tambahan yang masuk ke dalam anggaran haji tahun depan.
"Selama ini tidak ada komponen biayanya,” kata Lukman seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis, 10 Desember 2014. Karena itu, dia baru akan membicarakan dengan Dewan Perwakilan Rakyat setelah masa reses. “Apakah biaya akan diambil dari sumber lain atau dari biaya hidup jamaah haji.” (Baca: Menteri Lukman: E-Haji Diberlakukan pada 2015)
Komponen tambahan yang dimaksud Lukman, antara lain, biaya makan jemaah di Mekah. Selama ini, jemaah haji hanya mendapat jatah makan di Madinah. Dia memperkirakan biaya akan besar karena rata-rata jemaah tinggal di Mekah selama 3-4 pekan. (Baca: Menteri Puan Tangani Penyelenggaraan Haji 2015)
Dia mengklaim permintaan tambahan konsumsi ini sesuai dengan aspirasi jemaah. Selain itu, pengadaan konsumsi merupakan ketentuan dari pemerintah Arab Saudi ketika menerapkan e-Haj. "Mereka menyarankan ada jaminan konsumsi untuk setiap jamaah haji," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.
Komponen baru lain, peningkatan kualitas pelayanan di Arafah. Kementerian Agama, kata dia, ingin meningkatkan kenyamanan jemaah yang menggunakan tenda-tenda di Arafah. Dia merencanakan dalam tenda tersebut dipasang penyejuk udara berupa air conditioner (AC) atau kipas angin. Lukman juga ingin mengganti karpet tenda Arafah yang sudah lusuh.
Dengan adanya peningkatan kualitas, kata Lukman, penambahan biaya menjadi tak bisa terelakkan. Namun, dia berusaha untuk tidak menambah beban biaya kepada jemaah haji. "Jadi harus dicari dana tambahan dari dana optimalisasi atau biaya lain,” ujarnya.
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
1 hari lalu
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.