TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuturkan praktek korupsi yang banyak menjerat pejabat disinyalir susah dihindari karena telanjur membudaya dan jadi makanan keseharian. "Tidak mudah menghindari korupsi, apalagi bagi orang bisnis," ujar mantan bos Susi Air itu dalam dialog terbuka bertajuk "Saya Perempuan Antikorupsi" di Yogyakarta, Rabu, 10 Desember 2014 (baca juga: Gitar Jokowi Dijadikan Simbol Antikorupsi).
Menteri Susi mencontohkan soal korupsi paling umum, yakni bidang pengadaan barang dan jasa melalui tender. Karena banyaknya saingan, para pengusul proyek kerap terdorong melakukan segala cara menuruti kemauan pembuat proyek agar dimenangkan. "Maskapai saya dulu pernah sampai tiga tahun mangkrak dan lesu karena selalu kalah tender pemerintah," ujar Menteri Susi (baca juga: KPK Dorong Pendidikan Antikorupsi Melalui Ibu).
Yang bikin gemes Menteri Susi dari pengalamannya mengelola usaha maskapai, tender pemerintah itu tetap saja sulit diakses. "Padahal maskapai lain yang biasa menang tender jelas sudah tak punya lagi pesawat karena bangkrut," ujar Susi.
Susi menegaskan bahwa melawan korupsi, meskipun susah, harus tetap dilakukan. "Tuhan pasti kasih jalan, ada saja pekerjaan itu," kata Susi, yang pernah menang untuk menggarap tender jasa layanan logistik selama lima tahun dari pemerintah.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Dapat Banyak Tekanan, Ical Halalkan Segala Cara
Dirjen HAM: Menteri Susi seperti James Bond
Jokowi Ancam Copot Menteri Pertanian
Berita terkait
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden
3 jam lalu
Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.
Baca SelengkapnyaKPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
12 jam lalu
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
17 jam lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca SelengkapnyaPemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi
17 jam lalu
Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan
1 hari lalu
Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
2 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaRibuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan
2 hari lalu
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.
Baca SelengkapnyaKetua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi
2 hari lalu
Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina
Baca SelengkapnyaDeretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari
3 hari lalu
Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaLaporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
4 hari lalu
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.
Baca Selengkapnya