TEMPO.CO, Jakarta - Perselisihan di dalam Partai Golkar antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono semakin meruncing. Agung telah mengumumkan susunan kepengurusan versi musyawarah nasional di Jakarta. Sementara itu, Aburizal mendaftarkan susunan pengurus versi Musyawarah Nasional Golkar di Bali ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Kedua kubu mengklaim bahwa kepengurusannya adalah yang sah. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, menyebut Golkar di ambang kehancuran. "Sudah jelas keruntuhannya," katanya saat dihubungi Senin, 8 Desember 2014.
Berikut ini enam tanda-tanda runtuhnya Golkar:
1. Nurdin Halid Terpilih Jadi Ketua Munas
Nurdin Halid ditunjuk sebagai Ketua Munas IX Golkar di Bali. Penunjukkan dilakukan saat rapat pleno di kantor pusat Golkar di Slipi, Senin, 24 November 2014. Politikus Golkar Agun Gunandjar menuding penunjukkan Nurdin sebagai langkah memuluskan jalan Aburizal. (Baca: Agung Mau Islah dengan Ical, Asalkan...)
Nurdin disebut-sebut sudah mengatur segala persiapan dan mengkondisikan pengurus daerah. Saat munas versi Ical berlangsung tersebar rekaman suara mirip Nurdin. Dalam rekaman tersebut, Nurdin mengarahkan para peserta pertemuan untuk kembali memilih Aburizal sebagai Ketua Umum. Cara yang ditempuh Nurdin dengan mengarahkan peserta menguasai Tata Tertib Munas Golkar.
Menurut Nurdin, hanya Ical yang dapat menyatukan partai-partai yang tergabung dalam koalisi tersebut. "Kalau yang mimpin Pak Prabowo bisa solid, bisa tidak," ujarnya. Nurdin menganggap pertemuan tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan sebelum munas berlangsung. (Baca: Golkar Pecah, Agung Tutup Pintu Islah dengan Ical)
2. Bentrokan di Slipi
Massa berseragam Angkatan Muda Partai Golkar menyerbu kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Senin, 24 November 2014. Saat itu, Aburizal baru saja mengumumkan Nurdin sebagai ketua panitia munas. Sekaligus menetapkan jadwal musyawarah di Bali. Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga tokoh senior partai, menyebut kejadian ini pertama kali dalam sejarah berdirinya partai itu.
Politikus Golkar, Yorrys Raweyai, menuding masa tersebut sengaja dikerahkan untuk mencitrakan bahwa AMPG adalah kelompok anarkis. "Saya pegang bukti mereka suruhan Aburizal," ujarnya. Idrus Marham membantah jika kubu Aburizal yang menggerakkan masa ini. Ia mengaku tidak tahu-menahu soal bentrokan tersebut. (Baca: Golkar Hancur, Ical dan Agung, Siapa Arang dan Abu)
3. Mahkamah Partai Pecat Aburizal
Mahkamah Partai Golkar yang dipimpin Muladi membekukan kepengurusan Aburizal. Ia menuturkan langkah itu diambil untuk menyelamatkan partai. Kepengurusan kemudian diambil alih oleh Agung Laksono dibantu Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Tohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ibnu Munzir. (Baca: Setelah Ical, Agung Laksono Jadi Ketua Umum Golkar)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad menyebut pemecatan tersebut tidak resmi. "Tidak sesuai dengan anggaran dasar partai," katanya Rabu, 26 November 2014. Ketua Golkar Tantowi mengatakan surat penyelenggaraan rapat pleno harus diteken ketua umum dan sekretaris jenderal, serta dibuka oleh ketua umum. Bila ketua umum tidak hadir akan ditunjuk seseorang untuk mewakilkan.
4. Kubu Aburizal Tetap Gelar Munas di Bali
Aburizal cs menggelar Musyawarah Nasional IX Golkar di Bali pada akhir November 2014. Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar tidak hadir di dalam musyawarah tersebut. Aburizal menang secara aklamasi setelah Airlangga Hartato yang dianggap mewakili kubu Agung Laksono mundur. Sebanyak 534 pengurus daerah memilih Aburizal semua. (Baca: Alasan Agung yang Ngotot Tolak Islah dengan Ical)
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
6 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
16 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
25 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
26 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
26 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
27 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
29 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
35 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
35 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
41 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya