Pollycarpus Sebut Munir Target Ikan Besar

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 6 Desember 2014 06:48 WIB

Suciwati, istri almarhum Munir. DOK/TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta- Setelah selesai menuntaskan misinya membunuh Munir, pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto dikabarkan melaporkan operasinya ke Kolonel Budi Santoso, Deputi Perencanaan dan Pengendalian Operasi Badan Intelijen Negara. “Dia bilang mendapat ikan besar di Singapura,” kata Budi, dalam rekaman kasaksiannya kepada penyidik di Kualalumpur, 7 Mei 2008. (Munir dan Penelusuran Terbaru Tempo)

Budi harus bersaksi di luar negeri karena mendapat informasi akan dihabisi jika pulang. Ketika kasus pembunuhan Munir pada 7 September 2004 terkuak, ia dipindahkan ke Kedutaan Indonesia di Pakistan. Di sana tugasnya mengawasi lalu lintas mahasiswa Indonesia untuk mencegah paham Islam radikal berkembang di kampus. (Kontras Kecam Pembebasan Pollycarpus)

Menurut catatan polisi, Pollycarpus menelepon Budi Santoso pada 7 September 2004 pukul 10.47. Setelah dilapori soal “target ikan besar” itu, Budi bertanya, “Apakah sudah melapor ke Pak Muchdi? Dia menjawab, sudah,” katanya.

Muchdi Purworprandjono adalah Deputi V Bidang Penggalangan BIN, atasan Budi Santoso. Muchdi dibebaskan hakim karena jaksa tak menghadirkan Budi dalam kesaksian jarak jauh. Hakim juga menolak berita acara pemeriksaannya di polisi karena pengacara Muchdi menunjukkan surat pencabutan kesaksian yang diklaim ditulis dan dikirim Budi dari Pakistan. Ketika ditanya ulang, Muchdi membentak dan meminta Tempo bertanya ke pengadilan. (Soal Munir, TPF Sudah Curigai Hendropriyono)

Polly juga menyangkal kesaksian Budi Santoso. Ia menyebut kesaksian itu rekayasa untuk menghukumnya. Soal ia agen BIN, Polly tak menjawabnya dengan tegas. “Tanya BIN saja,” katanya di penjara Sukamiskin, Bandung, dua hari sebelum bebas. “Kalau saya bilang, iya, nanti disangkal BIN. Kalau saya bilang tidak, nanti dibenarkan BIN. Iya kan?”

Selengkapnya baca majalah Tempo edisi 8 Desember 2014.

RUSMAN PARAQBUEQ | MITRA TARIGAN

Baca berita lainnya:
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century

Gubernur FPI Sewot Soal Tunggakan Iuran Warga

Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?

5 Tanda Partai Politik Bakal Bubar

Tolak Perpu Pilkada, Kubu Prabowo Sebut SBY Pembohong



Berita terkait

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

2 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

7 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

9 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

28 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

30 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

40 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

41 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

47 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

47 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

48 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya