Muhammad Nazaruddin bersama Ketua Departemen Bidang Hukum Partai Demokrat Benny Kabur Harman (kanan) dan juru bicara PD Ruhut Sitompul (kiri) usai memberikan keterangan kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta pada 10 Mei 2011. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K. Harman, memberikan pandangannya tentang dua calon pimpinan KPK yang disodorkan panitia seleksi, yakni Busyro Muqoddas dan Roby Arya Brata. Menurut Benny, sudah waktunya bagi Busyro untuk beristirahat dari jabatan pimpinan komisi antirasuah. (DPR Menguji Calon Pimpinan KPK pada Rabu)
"Apa Busyro itu tidak capek-capek. Dia perlu menghirup udara segar di luar KPK," kata Benny di gedung parlemen, Selasa, 2 Desember 2014.
Uji kelayakan dua calon itu akan dilakukan Rabu ini oleh Komisi Hukum DPR. Selaku Wakil Ketua Komisi Hukum, Benny mengaku tidak begitu mengenal kedua calon, terutama Roby yang jarang tampil di publik. Busyro, pejabat inkumben, hanya dikenal Benny dari sepak terjangnya selama memimpin KPK. "Not so bad," ujar Benny. (Baca: DPR Kebut Pemilihan Calon Pengganti Busyro)
Meski demikian, Benny menilai Busyro perlu kesegaran dan lebih layak menjadi Jaksa Agung. Namun keputusan siapa yang akan menjadi pimpinan KPK akan didasarkan pada uji kelayakan Rabu ini. Bila kuorum, tutur Benny, pimpinan KPK teranyar akan langsung diumumkan pada Rabu malam ini. (Baca: Ditolak DPR, Busyro Tetap Bisa Pimpin KPK?)
Benny mengklaim sudah menyebar undangan kepada semua anggota Komisi Hukum. Syarat untuk kuorum adalah minimal 23 anggota Komisi Hukum dari enam fraksi menghadiri uji tersebut. "Yang tidak datang bisa dianggap sebagai upaya melemahkan KPK."