Demo Pembebasan Rudy Soik di NTT Berakhir Ricuh  

Reporter

Selasa, 2 Desember 2014 18:44 WIB

Sejumlah aparat kepolisian, membubarkan aksi mahasiswa yang menggelar unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi di Tangerang, Banten, 18 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Kupang - Ratusan mahasiswa dari Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggelar unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah NTT, Selasa, 2 Desember 2014. Mereka menuntut agar Brigadir Rudi Soik dibebaskan dari segala tuduhan.

"Kami mendesak Kapolda untuk membebaskan Rudy Soik sebagai penyidik Satgas Anti-Trafficking, karena semuanya itu direkayasa oknum petinggi Polda," kata koordinator BEM Unika, Saturminus Jawa, Selasa, 2 Desember 2014. (Baca: Pengacara Sebut Brigadir Rudi Soik Dikriminalisasi)

Mereka juga meminta Kapolda NTT beserta jajarannya mengusut tuntas mafia perdagangan orang yang diduga melibatkan perwira-perwira tinggi Polda, seperti Direktur Reserse Kriminal Umum Sam Kawengian serta Direktur Reserse Kriminal Khusus Mohamad Slamet yang menghentikan penyidikan kasus penjualan orang secara sepihak. (Baca: 3 Ancaman Sanksi terhadap Brigadir Rudi Soik)

Unjuk rasa mahasiswa yang awalnya berlangsung aman berubah menjadi kericuhan setelah mahasiswa membakar ban di depan Mapolda NTT. Aktivitas itu juga memacetkan lalu lintas di Jalan Soeharto, Kupang. Polisi kemudian mengejar mahasiswa untuk menghentikan aksi tersebut.

Saturminus Jawa menjadi bulan-bulanan aparat kepolisian. Untuk menyelamatkan diri, Saturminus berlari ke dalam markas PMKRI yang berada di depan Polda NTT. Anggota polisi terus mengejar hingga ke dalam markas PMKRI. Aksi itu mendapat perlawanan mahasiswa di PMKRI.

Ketua Presedium PMKRI St. Xaverius Kupang Juventus Kago menilai tindakan aparat kepolisian merupakan hal yang tidak beretika, karena memasuki rumah orang tanpa izin. "Kami akan menempuh jalur hukum, karena polisi telah melakukan pelecehan organisasi PMKRI," tuturnya.

Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Agus Sanjaya membantah polisi melakukan kekerasan terhadap mahasiswa dalam aksi unjuk rasa. "Kami hanya berupaya membubarkan aksi mahasiswa karena meresahkan masyarakat. Tidak ada tindakan kekerasan terhadap mahasiswa," ujarnya.

YOHANES SEO

Berita Lain:
Karyawati Jadi Korban Rampok Taksi di Kuningan
Hari Ini, Gubernur FPI Batal Blusukan
Abai Imbauan Jokowi, Wali Kota Ini Rapat di Hotel
Cara Sah Lawan 'Kejahatan' Munas Golkar di Bali

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

24 Juli 2023

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

Dipimpin Perdana Menteri Italia, negara-negara dari Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika pada Minggu menyepakati langkah-langkah untuk mencoba memperlambat alur imigran.

Baca Selengkapnya